Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jet Tempur Pesanan dari Korsel Tiba di Indonesia

Kompas.com - 12/09/2013, 10:34 WIB

MAGETAN, KOMPAS.com — Dua jet latih tempur T-50i Golden Eagle yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dari Korean Aerospace Industries (KAI) tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (11/9/2013). Pesawat yang akan berada di bawah koordinasi TNI Angkatan Udara ini dipesan untuk meningkatkan kekuatan alat utama sistem persenjataan atau alutsista Indonesia.

"Dua unit dari 16 pesawat yang dipesan sudah datang. Sisanya bertahap," ujar Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II Marsekal Muda TNI Agus Supriatna di Magetan.

Sementara itu, lanjutnya, 14 pesawat lain akan tiba secara berkala dalam dua pekan sekali. Pihaknya berharap hingga akhir 2013 nanti semua pesawat T-50i Golden Eagle sudah masuk di Skuadron 15 Lanud Iswahjudi.

Menurut Agus, pesawat T-50i Golden Eagle akan menggantikan pesawat Hawk Mk-53. Adapun belasan pesawat Hawk MK-53 yang dibeli pemerintah pada tahun 1980-an mayoritas sudah tua. Hingga saat ini hanya dua unit yang masih dioperasikan karena dinilai masih layak.

"Pesawat Hawk MK-53 tidak akan digunakan lagi karena sudah tua dan kami mulai kesulitan mencari suku cadangnya. Kalaupun masih ada, umumnya harganya mahal," kata dia.

Karena itu, pesawat Hawk MK-53 secara keseluruhan akan diganti dengan 16 pesawat T-50i Golden Eagle. Belasan pesawat itu akan digunakan untuk melatih penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang sebelum mereka mengoperasikan pesawat Sukhoi, F-16, F-5, ataupun Hawk 100/200.

Ia menjelaskan, T-50i Golden Eagle telah dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Di antaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM.

"Meski digunakan untuk latihan, ini juga bisa berfungsi sebagai pesawat tempur. Kami istilahkan pesawat T-50i Golden Eagle ini adalah adiknya pesawat F-16," terang Agus Supriatna.

Sementara itu, Vice President KAI Kim Kyuhak mengatakan, pihaknya telah memiliki hubungan baik dengan TNI AU. Karena itu, KAI bersedia membuatkan pesawat T-50i Golden Eagle dengan kualitas baik. Pihaknya merasa senang dapat membuat TNI puas dengan pesawat buatannya.

Sesuai kontrak dengan Pemerintah Indonesia, KAI akan menyediakan teknisi pesawat di Skuadron 15 Lanud Iswahjudi selam dua tahun untuk pelaksanaan pengawasan dan operasional penerbangan.

Kedatangan pesawat T-50i Golden Eagle disambut meriah para pejabat TNI AU, perwakilan KAI, dan tamu undangan yang datang ke Skuadron 15 Lanud Iswahjudi. Kian semarak, dua pesawat T-50i Golden Eagle tersebut dan dua pesawat HAWK MK-53 melakukan atraksi di udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com