Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Mundur, Demokrat Tak Merasa Kehilangan

Kompas.com - 30/08/2013, 17:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Demokrat tidak merasa kehilangan atas keputusan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang membatalkan keikutsertaannya dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Demokrat tetap menghargai keputusan Mahfud.

"Enggak (kehilangan). Itu kan hak politik," kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Jero mengatakan, nama Mahfud masuk sebagai kandidat atas usulan dari Demokrat. Ia yang berbicara langsung dengan Mahfud untuk menanyakan minatnya mengikuti Konvensi. Di awal tawaran, kata Jero, Mahfud mengaku berminat.

"Sampai seminggu terakhir, beliau tetap sangat berminat pada konvensi ini. Saya senang juga kan beliau potensial. Tapi begitu Komite Konvensi terbentuk, saya katakan ke beliau, 'Pak, nanti Bapak dengan Komite. Dengan saya hanya penjajakan," terang Jero.

Kemarin, Mahfud menolak ikut dengan alasan belum jelasnya mekanisme Konvensi. Penjelasan yang diterima selama ini, kata Mahfud, baru secara lisan. Penjelasan itu juga kerap berganti-ganti. Padahal, di dalam AD/ART Partai Demokrat disebutkan capres ditetapkan oleh Majelis Tinggi.

Atas sikap Mahfud itu, Jero mengaku tidak mempermasalahkannya. "Saya bersahabat bagus sekali dengan beliau, sekarang dan nanti ke depan. Enggak apa-apa. Kalau beliau ikut konvensi, yah ikut. Kalau enggak, yah kami tetap bersahabat," katanya.

Meski demikian, Jero memastikan mekanisme konvensi hingga penetapan capres terpilih sudah jelas. Majelis Tinggi Demokrat memang yang menetapkan capres, tetapi berdasarkan hasil survei. Siapa kandidat yang elektabilitasnya tertinggi akan ditetapkan sebagai capres.

"Di kontraknya ada. Makanya kontrak segalanya ada di Komite Konvensi. Sudah jelas sekali bagaimana aturannya, kode etiknya, bagaimana proses pencalonanya. Semua clear, kami atur yang baik," pungkas Menteri ESDM itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com