Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempatkan Napi Narkoba di Pusat Rehabilitasi dan Bangun Lapas Baru

Kompas.com - 27/08/2013, 13:28 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, Amran Silalahi, menilai masalah kelebihan kapasitas yang ada di seluruh lembaga permasyarakatan (lapas) harus segera diselesaikan. Menurutnya, solusinya adalah menempatkan para narapidana pengguna narkotika dan obat terlarang di pusat rehabilitasi karena sebagian besar warga binaan lapas adalah pengguna narkotika.

"Jumlah warga binaan sebanyak 17 ribu di lapas Sumatera Utara. Sebanyak 10 ribu adalah narapidana, lalu kita urai lagi ada sekitar 7 ribu narapidana yang terkait dengan tindak pidana narkotika, dari 7.000 napi ada 4.000 lebih pengguna narkotika," ujar Amran saat rapat pimpinan pemasyarakatan di Kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Mengacu pada UU No.35 Tahun 2009, Amran mengatakan pengguna narkotika, termasuk napi, seharusnya di rehabilitasi bukan dihukum dengan pidana. Jika ini diterapkan, masalah kelebihan kapasitas akan segera terpecahkan.

"Kalau yang pengguna narkotika bisa direhabiliitasi tidak mungkin akan terjadi over capacity dan sampai sekarang belum terpecahkan," kata Amran.

Selain itu, Amran menuturkan, seharusnya ada penambahan lapas di setiap kabupaten. Pertumbuhan lapas sebagai unit pelaksana tugas (UPT) dinilainya tak sebanding dengan tingkat kriminalitas yang tinggi. Dia pun berharap lapas-lapas baru dibangun di Sumatera Utara.

"Pertumbuhan UPT sangat kecil, sedangkan tingkat kriminalitas sangat tinggi, oleh karena itu terjadi over capacity. Kalau tidak dibarengi dengan pertumbuhan itu, saya yakin tidak terpecahkan masalah UPT," ungkapnya.

"Khusus di Sumatera Utara, harus segera bangun satu lapas UPT kelas 1 sehingga kita bisa memecahkan kondisi lapas kelas 1 Medan yang over kapasitas sehingga tidak ada penumpukan," tambah Amran.

Kerusuhan terjadi di sejumlah lapas dalam dua bulan terakhir, seperti kerusuhan antarnapi yang diikuti kebakaran di Lapas Tanjung Gusta pada tanggal 11 Juli lalu. Terakhir, terjadi kerusuhan dan juga kebakaran di Lapas Labuhan Ruku Sumatera Utara, Minggu (18/8/2013). Dari peristiwa-peristiwa tersebut terungkap realita kelebihan kapasitas di setiap lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com