Basuki mencontohkan, pada jam makan siang, karyawan perusahaan swasta biasa pergi ke restoran atau mal dengan menggunakan kendaraan pribadi. Nantinya, lanjut Basuki, karyawan tersebut bisa pergi dengan menggunakan bus tingkat.
"Nanti kalau orang naik Transjakarta, tidak ada lagi penumpang yang tujuannya dekat-dekat. Kamu juga enggak mungkin gendeng naik bus (tingkat) untuk putar-putar, kurang kerjaan. Hahaha," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (14/8/2013).
"Di luar negeri rata-rata sudah begitu semua. Saya ke Colorado juga begitu. Australia dan semua kota juga begitu, busnya gratis dan berjarak (tempuh) pendek," kata Basuki.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mendatangkan lima unit bus tingkat, yang masing-masing berharga sekitar Rp 2 miliar.
Bus tingkat itu, menurut Arie, akan melintasi sejumlah lokasi wisata dan tempat-tempat yang rutin mengadakan pertunjukan, antara lain Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), dan museum-museum. Gubernur DKI Joko Widodo, lanjut Arie, berharap bus tingkat bisa membuat Jakarta dikunjungi lima juta wisatawan per tahun.
"Kita akan buat pertunjukan regular di GKJ, apalagi kita sudah punya Jakarta Night Festival, Jakarnaval, dan lainnya, itu akan menjadi ciri khas kota Jakarta. Semua negara di dunia menjadikan pariwisata menjadi komoditas dan kita harus bersaing dengan negara-negara lain," kata Arie.
Bus tingkat itu diperkirakan akan tiba bersama dengan 600 bus ukuran sedang pada November 2013. Pemprov DKI saat ini mengkaji rute mana saja yang akan dilewati bus tingkat, yang akan menggunakan bahan bakar gas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.