"(Ledakan bom) itu peringatan untuk siapa pun agar menjaga toleransi. Apa pun agamanya, (seseorang) tidak boleh menindas satu sama lain," kata JK di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Senin (5/8/2013).
Dia mengaku belum dapat menyimpulkan apakah aksi kejahatan tersebut adalah tindak pidana terorisme atau kejahatan bernuansa politis. "Sekarang tinggal polisi, kita juga belum tahu apa sebenarnya yang terjadi," kata JK.
Tidak adanya korban meninggal dalam aksi tersebut, menurut JK, adalah peringatan bagi setiap pihak, terutama umat beragama, untuk menjaga toleransi. Dia meminta masyarakat untuk menjaga hubungan antar-agama agar tetap baik.
"Tepat bersikap dalam hubungan antar-agama agar lebih baik," tekannya.
Seperti diberitakan, dua paket bahan peledak diletakkan di sekitar area Vihara Ekayana Arama, Minggu malam. Satu paket berhasil meledak, sementara satu paket gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap.
Tiga orang mengalami luka ringan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Peristiwa ledakan ini terjadi tak lama setelah kebaktian malam berakhir. Polri hingga kini masih mengusut motif dan pelaku aksi teror tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.