Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jangan Pilih Calon Kapolri Instan!

Kompas.com - 02/08/2013, 13:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III asal Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak mengusulkan calon Kapolri instan. Ia mengatakan, Presiden jangan sampai menunjuk calon Kapolri di luar dari nama-nama yang diusulkan. 

"Saya berharap tidak boleh lagi terjadi pengusulan calon Kapolri oleh Istana di luar yang diusulkan secara official oleh institusi Polri," ujar Bambang.

Menurutnya, hal ini sangat terkait dengan jenjang karier dan proses kepemimpinan di Polri. Presiden sebagai kepala negara seharusnya paham bagaimana menjaga integritas dan kewibawaan sebuah lembaga.

"Presiden harus menghindari suatu keputusan yang memiliki potensi menimbulkan friksi atau resistensi di internal polri. Yang ujung-ujungnya berpengaruh terhadap kinerja lembaga tersebut," kata Bambang.

Saat ditanya lebih lanjut soal percepatan pengangkatan Badrodin Haiti sebagai jenderal bintang tiga dan calon kuat Kapolri, Bambang menilai, awalnya ia justru memprediksi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno yang menjadi calon kuat Kapolri.

"Karena santer terdengar Putut memang diproyeksikan untuk menggantikan Timur. Jadi, kalau kemudian Badrodin Haiti naik bintang tiga ke Kabaharkam bisa jadi persaingan menuju Trunojoyo makin ketat. Karena Sutarman (Kabareskrim) juga punya peluang besar," ujar Bambang.

Bambang berpendapat, Sutarman paling berpeluang menjadi Kapolri. Menurutnya, Kabareskrim adalah salah satu anak tangga terakhir menuju Trunojoyo 1.

Seperti diberitakan, Inspektur Jenderal Badrodin Haiti akan menggantikan posisi Komisaris Jenderal Oegroseno sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri. Dengan jabatan barunya, Badrodin akan naik pangkat menjadi Komjen. Kenaikan pangkatnya kemudian dikaitkan dengan bursa pencalonan Kapolri yang akan bergulir dalam waktu dekat.

Jika melihat perjalanan Timur Pradopo, ia juga menjabat Kabaharkam, setelah dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya. Jabatan Kabaharkam hanya diembannya dalam hitungan jam, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Kapolri dan naik pangkat menjadi Jenderal.

9 calon pengganti Timur

Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah merampungkan rekam jejak para calon Kapolri pengganti Jenderal Timur Pradopo. Nama-nama tersebut rencananya akan diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Juli 2013. Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mengatakan, ada sembilan calon Kapolri yang telah bertatap muka dengan Kompolnas.

Sembilan nama yang beredar sebagai calon Kapolri untuk jenderal bintang tiga, yaitu Kabareskrim Polri Komjen Sutarman, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar. Adapun untuk jenderal bintang dua yaitu Kadiv TI Inspektur Jenderal (Pol) Tubagus Anis Angkawijaya yang sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Barat, Wakabareskrim Polri Irjen Anas Yusuf, Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti, Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Anton Setiadi, Kakorlantas Irjen Pudji Hartanto, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Bayu Seno.

Jenderal bintang dua ini harus naik menjadi jenderal bintang tiga terlebih dahulu untuk memenuhi syarat menjadi Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com