Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komjen Nanan: Tak Jadi Sopir "Busway", Wartawan Boleh Juga

Kompas.com - 26/07/2013, 17:53 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakapolri Komjen Nanan Sukarna mengaku memiliki banyak rencana setelah pensiun nanti. Salah satu keinginannya yaitu menjadi pengemudi bus transjakarta.

“Kalau selesai jadi polisi kan bisa jadi sopir busway. Lumayan dapat Rp 2 juta,” kelakar Nanan saat ditemui di Mabes Polri, Jumat (26/7/2013).

Namun, Nanan mengatakan, jika keinginan itu tidak dapat terwujud, Nanan mengaku ingin menjadi seorang wartawan. “Kalau boleh juga seperti teman-teman wartawan," candanya.

Sebelumnya, Nanan pernah mengungkapkan keinginannya untuk menjadi calon presiden 2014 jika ia telah pensiun. "Mau nyapres (mencalonkan diri jadi presiden). Masak polisi enggak boleh nyapres? Boleh, kan? Asal didukung," kata Nanan.

Namun, jika keinginannya itu gagal, ia ingin beralih menjadi tukang parkir. Setelah pensiun, ia ingin bermanfaat bagi masyarakat. Menjadi tukang parkir, menurutnya, merupakan profesi yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kalau capres enggak diterima, jadi tukang parkir Rp 4 juta, kan lumayan. Ahok kan mau bayar juru parkir Rp 4 juta, kan lumayan," kata Nanan, Rabu (10/7/2013) lalu.

Nanan lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1978 dengan menyandang predikat siswa terbaik saat itu. Selain itu, ia pun pernah mengenyam pendidikan FBI di South West, Virginia, Amerika Serikat.

Sebelum menjadi Wakapolri, sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, seperti Kabag Reserse Polwil Bojonegoro Jatim (1990-1992), Kapolda Kalimantan Barat (2004), Kapolda Sumatera Utara (2008-2009), Koorsahli Polri (2009), Kadiv Humas Polri (2009-2010), dan Irwasum Polri (2010-2011).

Pria kelahiran Purwakarta tahun 1955 ini pun pernah membuat sejumlah gebrakan, seperti ketika dia menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Barat. Saat itu Nanan menginstruksikan semua bawahannya untuk mengenakan pin antikorupsi bertulisan "Saya Polisi Antikorupsi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com