Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemutakhiran Data Pemilih Banyak Pelanggaran

Kompas.com - 25/07/2013, 19:56 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menemukan banyak pelanggaran prosedur pemutakhiran data pemilih Pemilu 2014. Anggota Bawaslu Daniel Zuchron meminta mengulangi prosedur pemutakhiran pemilih.

Menurutnya, prosedur mempengaruhi hasil data terakhir pemilih. “Dari pantauan panwaslu (panitia pengawas pemilu) daerah yang bisa dipetakan secara ekstrim, prosedurnya banyak yang dilanggar. Laporan dari beberapa daerah memang banyak yang terasa persoalannya,” ujar Daniel di Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Ia menyebutkan, PPS yang paling banyak melakukan pelanggaran prosedur misalnya PPS di Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Sigi, Poso, dan Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah, kemudian Kabupaten Banyumas di Provinsi jawa Tengah dan Kabupaten Batang Hari di Provinsi Jambi.

Menurutnya, pelanggaran yang dilakukan antara lain, PPS yang berwenang mengumumkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) tidak menggelar rapat pleno sebelum pengumuman, atau berita acara rapat pleno tidak ditandatangani. Hal lainnya, kata dia, adalah tidak ada pengumuman DPS di kantor kelurahan atau desa.

“Atau ada pula DPS tidak diberi kepada parpol,” pungkas Daniel.

Terhadap pelanggaran itu, tegas dia, Bawaslu meminta kepada PPS untuk mengulangi setiap prosedurnya dengan benar. “Kalau prosedurnya tidak terpenuhi, mumpung ini masih DPS, perbaiki plenonya. Undang yg lain, tandatangani dengan konkret. Karena DPS yang ditandatangani itu yang akan jadi barang bukti,” tegasnya.

Dikatakannya, prosedur yang dilaksanakan sangat mempengaruhi hasil pemutakhiran pemilih yang dilakukan KPU secara nasional.

Hal serupa juga dikeluhkan anggota Komis II DPR Arif Wibowo. Dia menilai Panita Pemutakhiran Daftar Pemilih (Pantarlih) belum bekerja maksimal sesuai prosedur. “Kami terima banyak laporan dari masyarakat dan pantauan langsung di lapangan. Banyak parpol belum dapat salinan DPS di tingkat kecamatan. Ada juga yang DPS-nya tidak diumumkan,” ujarnya. 

Karena itu, dia meminta KPU melakukan uji publik terhadap Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) dan hasil pemutakhiran data pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com