Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Tak Ada Masalah dengan Spanduk Dukungan untuk Pramono Edhie

Kompas.com - 25/07/2013, 13:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua tak mempermasalahkan adanya spanduk dari Barisan Massa Demokrat untuk mendukung Pramono Edhie Wibowo sebagai calon presiden di 2014 nanti. Menurutnya, dukungan itu merupakan refleksi dari antusiasme masyarakat. Max menegaskan, spanduk yang terpasang di beberapa titik di Jakarta itu murni atas inisiatif dari Barisan Massa Demokrat yang merupakan organisasi sayap Partai Demokrat.

Ia membantah jika spanduk itu dipasang berdasarkan permintaan dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

"Itu bukan dari DPP, tapi dari organisasi sayap. Tidak perlu ada koordinasi, tidak ada yang salah," kata Max saat dihubungi pada Kamis (25/7/2013).

Menurutnya, siapa pun berhak memasang spanduk dan menyatakan dukungannya untuk tokoh mana pun yang dianggap layak menjadi calon presiden. Sama halnya dengan dukungan untuk Pramono Edhie karena keputusan mengusungnya sebagai calon presiden akan tetap melalui mekanisme konvensi.

"Siapa pun boleh mendukung, toh nantinya akan diproses dalam konvensi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah spanduk dukungan untuk Pramono Edhie Wibowo menjadi calon presiden 2014 terbentang di belakang Kompleks Gedung Parlemen, Jalan Lapangan Tembak, Jakarta. Spanduk berukuran sekitar 1 x 2,5 meter itu dipasang atas nama Barisan Massa Demokrat yang merupakan organisasi sayap Partai Demokrat.

Spanduk bertuliskan "Keluarga Besar Barisan Massa Demokrat Seluruh Indonesia Mendukung Penuh Pencalonan Bpk Pramono Edhie Wibowo Sebagai Capres 2014" telah terpasang sejak beberapa hari lalu dan tersebar di lima titik di Jakarta.

"Iya, tentu kami tahu ada beberapa kandidat yang kompeten, tapi tentu yang kita dukung adalah yang menurut kami bagus untuk memperbaiki kondisi bangsa indonesia saat ini," kata pengurus Barisan Massa Demokrat Tumpal Naibaho saat dikonfirmasi mengenai pemasangan spanduk tersebut.

Pramono Edhie adalah adik ipar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini baru sekitar satu bulan lalu resmi menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. Nama Pramono Edhie sering dikaitkan sebagai calon presiden dari jalur konvensi Partai Demokrat. Dianggap potensial, Pramono juga membuat partai lain terpikat, salah satu contohnya adalah Partai Golkar yang mempertimbangkan untuk meminang Pramono guna disandingkan dengan Aburizal Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com