Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: APBN 2014 Jangan Dipengaruhi Politik

Kompas.com - 16/07/2013, 16:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar penyusunan Rancangan APBN 2014 bukan untuk kepentingan politik menjelang Pemilu 2014. Semua pihak yang menyusun RAPBN 2014, terutama para menteri, diminta menjadi negarawan.

Menurut Presiden, APBN 2014 sangat penting. Selain merupakan APBN terakhir di kepemimpinannya, APBN tersebut dijalankan di tahun pemilu. Setelah RAPBN 2014 disampaikan pada 16 Agustus nanti disidang MPR, kata Presiden, RAPBN bisa berubah dalam pembahasan dengan DPR dan DPD.

Untuk itu, tambah Presiden, pemerintah harus kokoh terhadap rencana awal.

"Jangan sampai ada godaan-godaan, APBN berubah karena dipengaruhi faktor politik. Kita harus kokoh di situ. Kita harus menjadi negarawan lebih dari sekadar politisi," kata Presiden saat membuka rapat terbatas membahas penyusunan RAPBN 2014 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Presiden menambahkan, jika segala sesuatunya dikaitkan dengan politik, apalagi untuk mendapatkan simpati dan dukungan rakyat di pemilu, APBN akan keliru. Akhirnya, kata dia, rakyat yang akan menerima dampak.

"Saya pesan jajaran kementerian betul-betul jernih, kokoh, dan membahas dengan teman-teman di DPR, DPD dengan baik," kata Presiden.

Seperti diberitakan, penggunaan APBN menjelang pemilu terus disorot publik. APBN dikhawatirkan akan dipakai untuk kepentingan pemilu. Berbagai pihak mengaitkan dengan para menteri yang berasal dari parpol, apalagi dengan sistem pemilu proporsional terbuka yang akan menambah biaya kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com