Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Kalau Aturannya Jelas, Banyak yang Ikut Konvensi Demokrat

Kompas.com - 07/07/2013, 15:40 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD belum memutuskan untuk mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Mahfud akan menunggu adanya aturan yang jelas dari partai berlambang mercy itu.

Menurut Mahfud, jika aturannya jelas dan objektif, maka akan banyak yang mengikuti konvensi untuk menjaring calon presiden itu. "Yang penting aturannya jelas, nanti disikapi. Kalau aturannya menjamin objektivitas, saya kira banyak yang mau ikut. Tapi kalau tidak menjamin objektivitas, orang kadang tidak mau mempertahankan, mempertaruhkan reputasinya," kata Mahfud di Rumah Sekretariat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII), Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013).

Ia mengatakan, jika peraturan mengikuti konvensi diumumkan hari ini, maka ia kan mempelajarinya terlebih dahulu. Dirinya tak mau gegabah terkait hak dan kewajibannya yang didapat dalam mengikuti konvensi itu.

"Kalau sudah diumumkan peraturan, tentu saya dan tim saya akan mempelajari, kemudian memutuskan ikut atau tidak," katanya.

Beberapa hal yang belum jelas, kata Mahfud, adalah aturan mengenai nasib figur yang ikut mendaftar ketika Partai Demokrat nyatanya gagal dalam pemilihan legislatif dan tak bisa berkoalisi. Bagi Mahfud, hal itu harus diatur jelas supaya tak ada pihak yang dirugikan.

Selain itu, Mahfud juga ingin memastikan apakah konvensi Partai Demokrat itu digelar terbuka, objektif, dan terukur.

Konvensi merupakan strategi Partai Demokrat untuk menjaring capres di 2014. Sederet nama telah mengemuka dan dikaitkan dengan konvensi tersebut, seperti Ketua DPR RI sekaligus Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie serta Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Pendaftaran peserta konvensi calon presiden akan dimulai pada Agustus 2013. Konvensi ini digelar semi-terbuka dan hanya figur potensial yang diperbolehkan masuk di dalamnya.

Partai Demokrat akan menetapkan kriteria tertentu untuk menjaring setidaknya 15 calon. Setelah itu, akan ada tahapan kampanye ke daerah-daerah dan dilanjutkan dengan survei sebelum akhirnya resmi diusung menjadi capres dari Partai Demokrat.

Pada Minggu (7/7/2013) malam nanti, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan menggelar konferensi pers tentang konvensi. Rencananya acara tersebut digelar di Nusantara Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com