Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingatkan Kepala Daerah Rawan Kebakaran

Kompas.com - 26/06/2013, 19:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan seluruh jajaran pemerintah daerah, khususnya para kepala daerah di wilayah rawan kebakaran rutan, untuk mulai bersiaga dan melakukan upaya pencegahan dari kebakaran lahan.

Secara khusus, Presiden mengingatkan gubernur, bupati, atau wali kota di daerah Jambi, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur untuk bersiap menghadapi puncak kekeringan. Jangan sampai kebakaran seperti di Riau terulang di daerah lain.

"Ingat, biasanya puncak kekeringan, suhu terpanas terjadi di bulan Juli dan Agustus. Sekarang masih bulan Juni. Sehingga instruksi saya ini, dan akan ada instruksi tertulis untuk dilaksanakan," kata Presiden saat jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Dalam jumpa pers tersebut, Presiden kembali mengkritik Pemerintahan Provinsi Riau yang dinilai terlambat dalam antisipasi maupun dalam proses pemadaman. Namun, dalam keadaan seperti ini, kata Kepala Negara, tidak baik saling menyalahkan. Semua harus bergerak cepat dan serius. Oleh karena itu, jajaran pemerintah pusat diperintahkan membantu.

"Operasi kita tingkatkan. Kita berharap 1 minggu sudah terjadi perubahan signifikan. Bahkan kalau bisa dihentikan minggu ini," kata Presiden.

Seperti diberitakan, Presiden menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif untuk memimpin Satgas Penanggulangan Bencana Asap. Pemerintah pusat mengirim ribuan orang dari TNI, Polri, dan Kementerian Kehutanan ke Riau untuk membantu memadamkan api. Dikirim juga pesawat serta berbagai peralatan.

Pemerintah Singapura dan Malaysia bereaksi keras terkait asap yang masuk. Bahkan, asap tersebut itu menjadi pemberitaan berbagai media internasional. Presiden sudah meminta maaf kepada Malaysia dan Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com