Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Rp 8,8 T Dana Bansos Diselewengkan

Kompas.com - 26/06/2013, 10:49 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Dalam hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2012 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ditemukan adanya pelanggaran penggunaan dana bantuan sosial alias bansos sebesar Rp 8,8 triliun di Kementerian Dalam Negeri dan Rp 60,9 miliar di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Uchok Sky Khadafi, Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra, menjelaskan, pelanggaran penggunaan dana bansos di Kementerian Dalam Negeri di antaranya digunakan untuk belanja barang sebesar Rp 900 juta dan untuk belanja modal sebesar Rp 6,8 miliar.

Ketika dana digunakan untuk sosial, tuturnya, ternyata kriteria penerima bansos tidak jelas.

"Ada pelanggaran penggunaan sampai sebesar Rp 8,8 triliun," kata Uchok di Jakarta, Rabu (26/6/2013 ).

Adapun di Kementerian PDT, kata Uchok, ada dana Bansos yang tidak digunakan tidak sesuai peruntukan mencapai Rp 50,6 miliar. Adapula kelemahaan dalam sistem pelaksanan belanja bansos dalam hal kekurangaan volume pekerjaan, dalam hal denda keterlambatan pekerjaan, dan lainnya.

Uchok menambahkan, meski pelanggaran penggunaan bansos selalu terjadi, tidak ada sanksi yang tegas bagi kementerian. Akibatnya, itu selalu merugikan APBN.

"Untuk itu, kami meminta kepada DPR untuk segera meminta pertanggungjawaban pihak kementerian lantaran adanya pelanggaran penggunaan bansos ini," pungkas Uchok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com