Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kanibalisme Caleg, Golkar Ingatkan Bakal Calegnya

Kompas.com - 22/06/2013, 13:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis


BALI, KOMPAS.com —
Kanibalisme dalam pemilu legislatif 2014 menjadi ancaman di internal partai politik peserta pemilu. Partai Golkar mulai menekankan seluruh bakal calegnya, khususnya yang maju sebagai calon anggota DPR, agar solid. Mereka, lanjut Idrus, harus berpikir memenangkan partai, bukan diri sendiri.

Pasalnya, menurut Idrus, dengan sistem pemilu proporsional terbuka, para caleg satu parpol di daerah pemilihan yang sama dapat saling menjatuhkan agar bisa lolos ke parlemen. Akhirnya, internal partai akan pecah.

"Kalau kita berpikir menang diri sendiri, implikasinya terjadi gesekan, bahkan terjadi konflik internal para caleg. Belum tentu kita menang pileg," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham saat pembekalan caleg dan pengukuhan Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) di Bali, Sabtu (22/6/2013).

Dalam rapat yang dihadiri Ical, para pengurus BKPP, DPP, DPD, kepala daerah asal Golkar, ormas sayap, serta ratusan bakal caleg Golkar itu, Idrus mengatakan, potensi konflik antarcaleg akan menjadi perhatian khusus BKPP yang akan memiliki posko hingga tingkat kecamatan. Seluruh caleg akan ditekankan untuk berpikir memenangkan Golkar dalam pileg. Semakin banyak suara di pileg, akan semakin banyak caleg yang lolos ke DPR.

Idrus menyoroti para kader yang pindah parpol setelah gagal ketika maju di pilkada atau tidak masuk dalam daftar caleg. Seharusnya, lanjut Idrus, kader tahan banting memperjuangkan idelogi partai.

Selain untuk internal, Idrus juga mengingatkan persaingan dengan parpol lain menjelang pileg.

"Persaingan politik semakin dinamis. Semua parpol bertekad menang hingga akhirnya mengarah ke radikal. Kita perlu antisipasi radikalisme pemilu ini," pungkas Idrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com