Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edisi Cincin Api Bahasa Inggris Sudah Bisa Diunduh

Kompas.com - 22/12/2011, 14:30 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekspedisi Cincin Api Agung-Rinjani Hidup Mati di Gunung Api dalam bahasa Inggris dalam platform iPad sudah bisa diunduh di App Store mulai Kamis (22/12) ini. Adapun versi bahasa Indonesia sudah bisa diunduh sejak Sabtu (17/12/2011) di App Store.

Substansi Ekspedisi Cincin Api dalam platform iPad lebih kaya dalam terbitan Kompas cetak karena dalam iPad dimungkinkan ada interaktivitas dengan pembacanya. Salah satu bentuk interaktivitas Ekspedisi Cincin Api dalam platform iPad adalah menyusun sejenis puzzle untuk Puncak Gunung Rinjani.

Dalam iPad, pembaca juga bisa menikmati infografis, foto-foto keindahan Gunung Agung dan Gunung Rinjani dengan resolusi yang tinggi. Tak juga bisa dilupakan adalah video perjalanan tim ekspedisi. "Keunggulan teknologi yang ada di iPad kita manfaatkan untuk memperkaya konten,” kata Redaktur Pelaksana Kompas Budiman Tanuredjo di Jakarta, Kamis.

Peliputan jurnalistik dengan model ekspedisi yang menggabungkan antara unsur petualangan, eksplorasi, penelitian, dan melibatkan sejumlah ahli telah berulang kali dilakukan Kompas. Sebelum Ekspedisi Cincin Api yang akan berlangsung satu tahun, Ekspedisi Citarum mendapatkan penghargaan emas dalam WAN/IFRA 2011 untuk katagori cross media coverage.

Rangkaian Ekspedisi Kompas itu memuncak dalam Ekspedisi Cincin Api yang liputannya bisa dinikmati di hampir semua platform—Kompas cetak, Kompas.com, dan Kompas do Layar Kaca—juga mendapatkan penghargaan Tirto Adhi Soerjo 2011 dari Newseum untuk kategori communiNation.

Taufik Rahzen, pendiri Newseum Indonesia, menegaskan, Ekspedisi Kompas memberikan eksposisi dan sekaligus reposisi, yaitu meletakkan posisi di luar posisi biasa.

Ia tak sekadar mengekspos peristiwa, tetapi menghadirkan, menyingkap, dan memosisikan kembali benda-benda, manusia-manusia yang menyandarkan hayat di dalamnya, waktu bersama, dalam suatu relasi masa kini dan masa depan. "Inilah beyond journalism," kata Taufik Rahzen, saat pemberian Anugerah Tirto Adhi Soerjo, 7 Desember 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com