Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merekam Bahasa Musik SBY

Kompas.com - 15/11/2011, 19:52 WIB
Herpin Dewanto Putro

Penulis

KOMPAS.com Di sela tugas-tugasnya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengambil gitar, selembar kertas, dan sebuah pena. Ia lantas mendendangkan wajah Indonesia dengan lirik yang ditulisnya.

Apa yang dilakukan Presiden ini tidak lain merupakan proses kreatif yang selama ini kurang dipahami banyak orang. Kegemaran Presiden SBY menulis lagu dan menyanyi memang sudah lama diketahui rakyatnya.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden SBY selalu meluangkan waktu melakukan kegemarannya itu. Tempatnya pun sembarang, bisa di pesawat, Istana Negara, Cikeas, atau ketika berada di luar negeri. Bahkan, Presiden juga senang mengajak para menteri, ajudan, atau tamu di Istana Negara untuk mendengarkan lagunya dan ikut bernyanyi bersama.

Selayaknya musisi profesional, SBY telah memiliki empat album lagu yang sudah dirilis. Namun, dari kegemarannya itu pula sebagian masyarakat lalu melontarkan pertanyaan bernada sinis seperti, Pak SBY mau jadi presiden atau penyanyi?

Sejak terpilih sebagai Presiden Ke-6 RI, musik telah menjadi sisi lain yang menarik untuk disimak dan dikomentari. Maka, catatan proses kreatif Pak Presiden itu dijabarkan dalam sebuah buku berjudul Tembang untuk Bangsa: Bahasa Musik SBY setebal 376 halaman dan diterbitkan oleh Red and White, RDE, dan BL Produktama.

Perjalanan kreatif Presiden SBY itu dirangkum dua wartawan senior, Bens Leo dan Nini Sunny, selama delapan bulan. Buku ini diluncurkan bertepatan dengan penyelenggaraan Indonesia Music Expo (Imex) dalam ajang ASEAN Fair di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2011) malam lalu.

Melihat isi buku ini, pembaca akan dibuat takjub mengetahui betapa seriusnya seorang SBY menekuni musik. "Ada lebih 50 narasumber dalam buku ini. Mereka semua yang terlibat dalam kegiatan kreatif Presiden," kata Bens Leo.

Para narasumber itu juga bukan musisi sembarangan. Hampir semua musisi hebat di negeri ini ikut menyempurnakan karya Presiden SBY. Ada musisi senior seperti Idris Sardi, Ireng Maulana, Bartje van Houten, dan Ebiet G Ade.

Di kalangan penata musik ada Dwiki Dharmawan, Addie MS, Erwin Gutawa, Yockie Suryo Prayogo, Purwa Tjaraka, dan Andi Rianto.

Presiden SBY juga jeli menggandeng penyanyi muda yang sedang naik daun seperti Sandhy Sundoro, Agnes Monica, Afgan, dan Vidi Aldiano. Penyanyi dari genre dangdut dan keroncong juga ada, yaitu Cici Paramida dan Sundari Soekotjo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com