JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia pada 20-27 Juni 2024 menunjukkan, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil unggul dalam seluruh simulasi survei elektabilitas calon gubernur Jawa Barat.
Pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, dalam simulasi top of mind, Ridwan Kamil unggul dengan elektabilitas 16 persen, begitu pula dalam simulasi 26 nama dengan keterpilihan 36,8 persen.
"Hasilnya kurang lebih dengan pola di top of mind, nomor satu Pak Ridwan Kamil di survei kita juga menemukan hal yang sama dalam simulasi semi terbuka, (di simulasi 26 nama) 36,8 persen. Peringkat kedua Dedi Mulyadi 31,9," kata Burhanuddin dalam konferensi pers daring, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Bersaing Ketat dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi: Mohon Doanya
Selanjutnya, dalam simulasi 12 nama, Ridwan Kamil mendapat elektabilitas 44,5 persen, simulasi 6 nama 45,6 persen, dan simulasi 3 nama 56,3 persen.
Dedi Mulyadi juga konsisten berada di urutan kedua, yakni sebesar 33,2 persen pada simulasi 12 nama, 34,7 persen pada simulasi 6 nama, dan 35,1 persen pada simulasi 3 nama.
Ketika diadu secara head to head, Ridwan Kamil unggul dengan elektabilitas 55,1 persen, sedangkan keterpilihan Dedi Mulyadi di angka 38 persen.
Burhanuddin mengatakan, tingginya elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat tak lepas dari kinerjanya saat menjabat sebagai gubernur pada periode lalu.
Survei menunjukkan, saat ditanya alasan memilih dalam simulasi semi terbuka, 39,7 persen responden menyatakan bahwa Ridwan Kamil sukses sebagai gubernur Jawa Barat.
Baca juga: Ridwan Kamil: Pemimpin Jakarta Harus Paham Jawa Barat dan Banten
”Saya harus mengakui secara terus terang bahwa Ridwan Kamil peluangnya untuk unggul itu lebih besar di Jawa Barat ketimbang di Jakarta. Karena di Jawa Barat Kang Ridwan posisinya sebagai tanda kutip petahana yang memiliki approval rating sangat tinggi 87,4 persen,” kata Burhanuddin.
Survei diambil dengan jumlah sampel sebanyak 1.214 responden, yang dipilih melalui metode double sampling atau pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Margin of error survei tersebut diperkirakan ± 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara responden lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.