Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Beruntung Jokowi Larang Ekspor Nikel...

Kompas.com - 03/07/2024, 14:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung kebijakan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor bijih nikel (nikel ore) beberapa waktu lalu.

Pasalnya lewat kebijakan itu, Indonesia makin siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global untuk kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.

Nikel merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk produksi baterai mobil listrik.

Hal ini dikatakan Luhut dalam peresmian pabrik ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

"Kita beruntung Bapak Presiden Jokowi yang telah berani waktu itu. Saya masih ingat melarang untuk ekspor nikel ore kita, dan hari ini kita melihat nikel ore itu sudah menjadi satu bagian ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," kata Luhut, Rabu.

Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar Se-Asia Tenggara di Karawang

Luhut menuturkan, kesiapan Indonesia yakin bisa menjadi pemimpin di kawasan, menyusul diresmikannya PT HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat hari ini.

Pasalnya, pabrik ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Peresmian pabrik baterai lithium dan industri kendaraan listrik ini menandai langkah penting menuju transisi energi hijau.

Di sisi lain, adanya ekosistem ini akan meningkatkan perekonomian.

"Langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan perekonomian kita, tetapi menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan pengembangan keterampilan diantara tenaga kerja kita," ucap dia.

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, penggunaan baterai produksi dalam negeri ini dapat meningkatkan nilai TKDN Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), dari 40 persen menjadi 80 persen.

Produksi di pabrik tersebut diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun.

Hal itu berpengaruh menekan impor BBM. Indonesia, kata Luhut, akan mampu mengurangi import BBM 45 juta liter per tahun, serta menghemat subsidi BBM yang mencapai Rp 131 miliar per tahun.

"Dan akan bertambah seiring jumlah kendaraan yang beredar," jelasnya.

Baca juga: Pabrik Hyundai Diresmikan, Luhut: Kurangi Impor BBM dan Hemat Subsidi Rp 131 Miliar

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik dan ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berada di Karawang, Jawa Barat pada Rabu (3/7/2024).

Menurut Kepala Negara, Indonesia telah memulai babak baru dalam meletakkan sebuah tonggak komitmen kita untuk menjadi pemain global di ekosistem electric vehicle (EV) cell baterai dan electric vehicle.

"Dengan dibangunnya smelter, dibangunnya pabrik baterai kendaraan listrik. Kita akan menjadi pemain global yang penting dalam global supply chain kendaraan listrik," tegas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com