Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Visa Haji Palsu, Peran "Mashariq" Arab Saudi Disinggung

Kompas.com - 05/06/2024, 07:30 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biro perjalanan yang membawa puluhan jemaah umrah dari Indonesia dengan visa ziarah dan tertangkap karena hendak melakukan ibadah haji tanpa visa resmi diduga bekerja sama dengan perusahaan paket haji dan umrah Arab Saudi atau mashariq.

Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi menduga, biro perjalanan yang membawa jemaah umrah tanpa visa resmi haji mendapatkan akses dibantu oleh mashariq.

"Tentu pertanyaan berikutnya, dari mana mereka bisa dapatkan? Ya bisa saja pihak travel ini punya jaringan dengan mashariq-mashariq itu. Bisa saja, bisa saja ya," kata Kahfi saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Mashariq merupakan kependekan dari Motawif Pilgrims for Southeast Asian Countries Co. Mereka adalah perusahaan swasta yang menyediakan paket perjalanan haji dan umrah.

Baca juga: Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung


Perusahaan itu bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji saban tahun.

Kahfi juga mendapatkan informasi diperkirakan terdapat sekitar 100.000 jemaah umrah Indonesia belum kembali ke Tanah Air dari Arab Saudi.

Dia menduga ratusan ribu jemaah umrah itu tetap berada di Saudi supaya bisa melakukan ibadah haji tanpa visa haji.

Dia mencurigai para jemaah haji ilegal itu akan bergabung dengan jemaah haji lain saat perjalanan menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) buat melaksanakan ibadah puncak haji.

Baca juga: WNI Tanpa Visa Haji Ditangkap di Arab Saudi, Menag: Terbukti Sekarang Jadi Masalah

"Nah kapan mereka tembus masuk ke Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) itulah yang menimbulkan problem. Karena mereka ini kan enggak punya tempat," ucap Kahfi.

Menurut Kahfi, jemaah haji tanpa visa resmi itulah yang membuat lokasi penampungan haji menjadi penuh dan berpotensi membahayakan keselamatan.

Kahfi mendorong pemerintah Indonesia dan Saudi duduk bersama menyelesaikan persoalan itu.

Sebab, kata Kahfi, jemaah umrah yang memaksa beribadah haji bisa membahayakan nyawa jemaah lain karena membuat lokasi penampungan membeludak.

Baca juga: DPR Dengar 100.000 Jemaah Umrah Belum Pulang, Diduga Mau Haji Colongan

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Arab Saudi membebaskan dan memulangkan 34 jemaah umrah dari Indonesia yang tertangkap hendak beribadah haji tanpa visa resmi.

Sedangkan 3 orang koordinator dari Indonesia yang membawa jemaah umrah itu saat ini diproses hukum di Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Nasional
Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com