Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Soroti Antrean Haji Capai 20 Tahun, Berdampak Banyak Jemaah Coba Pakai Visa Tak Resmi

Kompas.com - 05/06/2024, 05:37 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi menyoroti tingginya animo masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah haji, sehingga menimbulkan antrean yang begitu panjang.

Saat ini saja, ada jutaan orang yang mendaftar ingin berangkat haji, meski kuota tahunan hanya ratus ribuan per tahunnya.

"Animo yang begitu besar ini menimbulkan masalah. Masalahnya apa? Terjadilah antrean yang begitu panjang. Hari ini saja kan ada kurang lebih 5,3 juta calon jemaah haji yang sudah mendaftar. Nah, antrean panjang ini, berefek kepada lawannya mereka harus menunggu," ujar Ashabul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: WNI Tanpa Visa Haji Ditangkap di Arab Saudi, Menag: Terbukti Sekarang Jadi Masalah

Ashabul menjelaskan, di Indonesia, jika seseorang mendaftar haji tahun ini, kemungkinan orang itu baru bisa berangkat 20 tahun kemudian.

Malahan, kata dia, dalam beberapa kasus di kabupaten, ada yang baru bisa berangkat 40 tahun kemudian.

Ashabul menekankan hingga saat ini, pemerintah belum menemukan solusi untuk mengatasi antrean haji yang panjang itu.

Maka dari itu, banyak orang yang mengakali visa haji sebagai syarat ibadah haji, dengan menggunakan visa lain. 


"Dan sampai hari ini, kita belum menemukan solusi efektif untuk mengurai panjangnya antrean ini, karena menyangkut masalah tempat. Tempat khususnya di Arab Saudi, termasuk di Armuzna," tuturnya.

"Kuota daya tampung di Arab (Saudi) 2 juta, maksimal 3 juta. Tetapi karena antrean yang begitu panjang, maka muncul lah upaya solusi lain yang ditempuh para calon jemaah ini, tentu melalui jalur travel, dan lain-lain untuk bisa berhaji dengan menggunakan visa non haji. Karena kalau pakai visa haji kan enggak mungkin," sambung Ashabul.

Menurut Ashabul, banyak orang yang belum berkesempatan berhaji, namun menggunakan visa non haji seperti umrah hingga ziarah.

Baca juga: WNI Tanpa Visa Haji Ditangkap di Arab Saudi, Menag: Terbukti Sekarang Jadi Masalah

Arab Saudi, kata dia, sebenarnya tidak mempermasalahkan visa non haji dipakai untuk berkunjung ke Arab.

Hanya saja, Indonesia tertimpa masalah karena jadi kesulitan mengontrol masyarakat yang ngebet ingin naik haji itu.

"Kalau semua berangkat dengan berbagai visa, akhirnya jumlah haji menumpuk dan sulit dikontrol. Dan ini mengancam keselamatan jemaah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi 'Online'

Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com