Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Lebih Baik "Aku Cinta Padamu", Susah Banget Pakai "Saranghae", Bukannya Menghina...

Kompas.com - 26/05/2024, 16:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung soal negara merdeka yang berkepribadian dalam budaya. Dengan menggunakan contoh penggunaan bahasa dan budaya.

Dalam pidato politiknya menutup rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDI-P di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024), Megawati mengajak rakyat Indonesia lebih bangga menggunakan bahasa dan budaya sendiri.

“Rakyat Indonesia itu adalah warga negara yang merdeka tapi terukur. Bukan merdeka jadi liberal, kapitalisme, tidak. Gotong royong kalau kita,” kata Megawati.

Presiden ke-5 RI ini lantas menyindir sejumlah ibu yang berfoto dengan pose jari menandakan cinta ala drama Korea atau biasa disebut dengan “saranghae”.

“Makanya tadi kan saya bilang, itu saya tahu, kan ibu-ibu kalau yang tadi saya bilang mejeng terus begini lho (jari saranghae) apa tadi? Saranghae, lah wong ngikut bahasane ae gus bahasa korea, lah ngopo to rak nggo bahasane (bahasanya saja bahasa Korea, kenapa tidak pakai bahasa sendiri),” ujar Megawati.

Baca juga: 17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

Menurut dia, akan lebih baik apabila rakyat Indonesia bangga dalam menggunakan bahasa dan budaya sendiri ketimbang budaya negara lain. Tetapi, hal itu ditegaskannya bukan berarti menghina budaya lain.

“Lebih baik kalau memang mau ngomong gini, ‘Muahhh, aku cinta padamu'. Ngono wae kok susah men to yo pakai saranghae-saranghae,” kata Megawati.

“Bukannya menghina, enggak. Tapi itu biarin miliknya orang Korea. Kan kita punya sendiri budaya kita agar kemerdekaan itu bisa kekal dan abadi,” ujarnya melanjutkan.

Megawati lantas menyinggung soal Pancasila yang lahir dari buah pemikiran Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno. Menurut dia, Pancasila berhasil menyatukan seluruh komponen bangsa.

Baca juga: Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Oleh karena itu, dia meminta agar seorang pemimpin itu harus percaya diri dan tidak mudah silau dengan kemajuan bangsa lain. Sehingga Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bukan bangsa pengikut.

“Makanya pemimpin itu adalah harus merasa dia tuh bagian anak bangsa lho. Jadi, aduh jangan deh tidak percaya diri, bermental pengikut, dan mudah silau oleh kemajuan bangsa lain. Maka sama artinya dengan mengubur mental merdeka bangsa, jadi ngekor kita,” kata Megawati.

Sebagaimana diketahui, rakernas PDI-P menghasilkan 17 sikap partai yang diserahkan kepada Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

Dibacakan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, rekomendasi tersebut didasari pada pergerakan berdasarkan ideologi Pancasila menuju Indonesia berdaulat, berdikari, dan berkeperibadian dalam kebudayaan.

“Rakernas V PDI-P dilaksanakan dalam rangka menyikapi kemorosotan demokrasi pada Pemilu 2024 dan transisi pemerintahan yang akan datang,” kata Puan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu.

Selain itu, menurut dia, rakernas digelar dalam mempersiapkan langkah strategis memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, dan merumuskan program-program yang berpihak pada kepentingan rakyat.

Baca juga: Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com