Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Kompas.com - 13/05/2024, 16:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kembali tampil di hadapan publik setelah keriuhan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Megawati berkunjung ke Galeri Nasional, Jakarta Pusat, pada Senin (13/5/2024) siang, untuk menyaksikan pameran seni hasil karya budayawan sekaligus seniman, Butet Kartaredjasa bertajuk ‘Melik Nggendong Lali’.

Megawati berkeliling didampingi Butet melihat seluruh pameran.

Salah satu hasil karya seni Butet yang dipajang adalah patung lelaki kurus berhidung panjang menghadap ke samping kanan.

Baca juga: Megawati Cermati Presidential Club yang Digagas Prabowo

Keberadaan patung itu menarik perhatian Megawati. Presiden kelima RI itu sempat memandangi patung itu sambil berbincang dengan Butet. Namun tak terdengar apa isi pembicaraan keduanya.

 

Sebelum sesi tanya jawab awak media, Megawati menegaskan tidak ingin kunjungannya ini dikaitkan dengan politik praktis.

“Apakah seni-seni yang hari ini Ibu lihat, sudah mencerminkan suasana politik hari ini?” tanya wartawan kepada Megawati.

“Kan tadi sudah dibilang, saya enggak ngomongin politik,” jawab Megawati.

Megawati menampik bila penampilan publiknya dikait-kaitkan dengan isu politik. Ia hanya ingin menikmati seni.

“Karena buat saya seni itu juga kehidupan kan. Jadi juga artinya, kalau tadi (wartawan) menanyakan interpretasi (atas karya Butet), itu terserah (interprestasi) masing-masing,” ujar dia.

Baca juga: Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Megawati menegaskan, menikmati seni bagi dirinya maupun anggota keluarganya, adalah hal biasa.

Sebab, orangtuanya yakni Soekarno dan Fatmawati adalah sosok-sosok seniman.

Meski begitu, menurut Megawati, tentu saja dalam seni juga ada politik.

Dia menyebutkan ada politik seni, di mana karya-karya seni tentu interpretatif.

Oleh karenanya, Megawati ingin mendorong pengembangan sekolah seni agar anak-anak muda Indonesia menghasilkan karya-karya seni lebih banyak.

Megawati juga menekankan seni itu hal luar biasa, karena merupakan perwujudan imajinasi dan kreativitas.

Ia mengaku, dahulu merasa ada berbagai tempat seperti Taman Ismail Marzuki (TIM), sebagai ‘sekolah seni’.

“Yang sayang itu kan TIM, saya perhatikan apa ya, enggak jelas. Tolong tulis itu, enggak jelas," kata Megawati.

“Taman Ismail Marzuki itu saya tahu banyak, saya sering, saya punya kartunya. Ada film-film yang menurut saya tidak ditayangkan di (bioskop umum) di luar, saya punya kartunya dan sebagainya, dan sangat saya nikmati, dan saya sangat mengerti. Nah, kalau sekarang mana?” lanjut dia

Baca juga: Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping


Butet yang berada di dekat Megawati membuat celetukan kecil.

“(Jadi) pusat perdagangan,” celetuk Butet.

“Ya to, makanya saya bilang enggak jelas,” tambah Megawati.

Setelah itu, Megawati memberikan sedikit pemaknaannya atas karya Butet yang dipamerkan.

“Saya dapat menikmati, langsung saya pikir 'oh menurut pikiran saya Pak Butet ini mengalirkan kemarahannya tapi dengan sangat artistik, dengan luwes, dengan sebuah kreativitas, imajinasi, yang mana ada contohnya yang lain, enggak ada lagi, ya cuma dia. (Butet melakukannya) Dengan dzikir, tadi dibilang itu kan. Berarti dia menggunakan rohnya masuk ke pikirannya (ketika membuat karyanya),” urai Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com