JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, dampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, semakin meluas.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dampak erupsi Gunung Ruang tersebut berupa hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan.
"Hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi BNPB per Sabtu pukul 14.00 WIB, sebanyak 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro telah terdampak material vulkanik," kata Muhari dalam siaran pers, Sabtu petang.
Baca juga: Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?
Desa atau kelurahan yang terdampak di Kabupaten Sitaro meliputi Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh dan Kelurahaan Bahoi serta Kelurahan Balehumara.
Selain itu, empat kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara yaitu Likupang Barat, Wori, Likupang Timur, dan Likupang Selatan juga terdampak abu vulkanik dari aktivitas Gunung Ruang.
Muhari menyebutkan, masyarakat dari wilayah yang terdampak erupsi tersebut sudah mengungsi ke pusat-pusat pengungsian atau rumah kerabat masing-masing di daerah lain.
"Jumlah total pengungsi saat ini masih dalam proses pendataan," kata Muhari.
Kerugian materil akibat dampak bencana ini meliputi 363 unit rumah, dua gereja, dan satu sekolah dasar yang rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.