JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap secara umum kondisi cuaca selama pekan mudik Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibagi dalam tiga fase periodik.
Dia kemudian meminta masyarakat yang akan mudik untuk memperhatikan tiga fase tersebut.
"Pada periode pertama atau sepekan sebelum Idul Fitri (3-9 April 2024), BMKG memprediksi wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan dalam kategori ringan–sedang," ujar Dwikorita dilansir siaran pers di laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (26/3/2024).
"Lalu, periode kedua atau sepekan saat Idul Fitri 2024 (10-16 April 2024), BMKG memprediksi kondisi cuaca di Indonesia secara umum cerah–cerah berawan," katanya lagi.
Baca juga: Polisi Akan Kawal Pengendara Motor di Jalur Penyeberangan Laut Saat Mudik Lebaran 2024
Sedangkan periode ketiga atau sepekan setelah Idul Fitri (17-23 April 2024), BMKG memprediksi Indonesia bagian utara dan tengah berpotensi mengalami hujan dengan kategori ringan–sedang.
Selain tiga fase tersebut, BMKG juga memprakirakan kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang masa mudik Lebaran 2024.
Oleh karenanya, Dwikorita mengimbau para pemudik untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan arus balik Lebaran.
“Kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik. Dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis sehingga bisa tiba-tiba berubah,” kata Dwikorita.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Lebaran di Semua Terminal Jakarta Diprediksi Terjadi pada 8 April
Dia juga mengimbau para pemudik untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik.
Untuk pemudik yang menggunakan moda transportasi laut, Dwikorita berpesan agar tidak memaksakan diri dan sebaiknya menunda perjalanan jika kondisi cuaca sedang buruk.
“Lebih baik menunggu sampai kondisi cuaca kembali normal karena sangat membahayakan perjalanan. Pantau terus perkembangan info cuaca dan peringatan dini cuaca, gelombang tinggi, pasang air laut dan tsunami, serta info dini gempa bumi melalui aplikasi InfoBMKG dan Indonesia Weather Information for Shipping (InaWIS),” ujarnya.
Selain itu, Dwikorita meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi tumbuhnya bibit siklon tropis ataupun siklon tropis yang terjadi di Samudra Hindia, di perairan selatan Indonesia.
“BMKG bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan TNI AU menyiapkan opsi untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Semua dalam posisi stand by," kata Dwikorita.
"BMKG juga membuka posko pelayanan selama pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran,” ujar mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu lagi.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran, BMKG Minta Pemudik Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.