Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang Gratis Dibahas meski Prabowo Belum Terpilih, TKN: Loh, Pemimpin Dunia Sudah Beri Selamat

Kompas.com - 01/03/2024, 14:25 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Herman Khaeron, mengindikasikan pembahasan program makan siang gratis yang sudah mulai dibahas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terlalu dini.

Adapun capres nomor urut 2 Prabowo Subianto selaku penggagas program makan siang gratis belum resmi terpilih sebagai presiden.

Akan tetapi, Herman mengungkit bahwa para pemimpin dunia saja sudah memberikan ucapan selamat kepada Prabowo.

"Nah, apakah tak terlalu dini (karena) ini kan belum ditetapkan (KPU), loh pemimpin-pemimpin dunia sudah mengucapkan selamat kepada Pak Prabowo," ujar Herman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Tolak Makan Siang Gratis, Relawan Anies: Tidak Mendidik!

Menurut Herman, dengan banyaknya ucapan selamat dari para pemimpin dunia, kemenangan Prabowo-Gibran sudah menjadi fakta.

Lagi pula, kata dia, transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo memang harus sudah dilaksanakan.

"Kan prinsip dari pasangan 02 itu kan keberlanjutan dan perbaikan atau penyempurnaan. Oleh karenanya, dari anggaran transisi kan biasa dalam terjadinya transisi kepemimpinan negara, kepemerintahan, presiden. Itu ada ruang fiskal untuk bisa menjalankan ke depannya program-program yang ini menjadi quick win, program yang jangka pendek bisa dilaksanakan," tutur dia.

Herman mengatakan, berhubung Prabowo sudah menjadikan makan siang gratis sebagai program utama, maka ruang ketersediaan fiskal untuk itu sudah disediakan.

Baca juga: Sebelum ‘Makan Siang Gratis’, di Purbalingga Sudah Ada Program ‘Rantang Berkah’

Dia mengungkit Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga memberi ruang fiskal kepada Presiden Jokowi menjelang pergantian pemerintah.

Dengan ruang fiskal yang SBY sediakan, Jokowi kala itu bisa menjalankan program yang dia usung.

"Jadi memang untuk program makan siang ya harus mulai dilaksanakan sejak sekarang. Sehingga nanti masuk dalam pembahasan anggaran tahun 2025 ini bisa running kepada jumlah peserta yang lebih luas. Jadi memang itu sudah biasa gitu ya dilakukan. Ada ruang fiskal yang disiapkan oleh negara itu untuk presiden terpilih untuk lanjutkan kepada kepemimpinan selanjutnya," ucap Herman.

Sementara itu, Herman memastikan program makan siang gratis yang sudah dibahas di pemerintahan saat ini berdasarkan keputusan bersama.

Dia menyebut program Prabowo tersebut juga menjadi tanggung jawab dari pemimpin sebelumnya supaya program bisa dijalankan dengan sukses ke depannya.

"Kalau negara dan pemerintahan ini juga sukses ke depan, tentu rakyat yang menuai manfaat. Kalau nanti negara dan pemerintahan serta aparatur negara tidak sukses, kan kasihan juga masyarakat nanti yang terkena dampak," kata Herman.

"Oleh karena itu, tentu pemimpin yang bertanggung jawab, presiden yang bertanggung jawab, presiden yang mempersiapkan masa depannya. Presiden yang mempersiapkan. Dulu Pak SBY juga sama. Pak SBY mempersiapkan karpet merah untuk penggantinya waktu itu. Dipersiapkan ruang fiskal yang cukup, kemudian disiapkan peralihan yang sangat baik. Bahkan dibentuk tim transisi," imbuh Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com