Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Surat Suara di Blora Tampilkan 4 Paslon, KPU: Sudah Diputuskan, Hindari Anggapan Pemetaan

Kompas.com - 01/02/2024, 10:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI buka suara terkait simulasi surat suara di Blora, Jawa Tengah, yang menampilkan empat pasangan calon (paslon).

Diketahui, dalam foto yang beredar di media sosial, surat suara itu menampilkan empat paslon dengan nomor urut 65, 66, 67, dan 68. Surat suara itu pun memiliki keterangan di bagian atas "Daftar Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilihan Umum 2024".

Anggota KPU RI August Mellaz mengatakan, simulasi surat suara dengan empat paslon sudah diputuskan lebih dahulu oleh lembaganya.

"Memang itu diputuskan oleh kita, harusnya itu lebih dari tiga. Kenapa? Kalau tiga kan Anda bisa petain, ada maksud," kata Mellaz di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Prabowo Dengar Ada Niat Merusak Surat Suara 02, Larang Relawan Tinggalkan TPS Sebelum Hitung Suara Selesai

Dia megungkapkan, keputusan diambil lantaran KPU juga sempat menerima kritik dari simulasi surat suara sebelumnya. Saat itu, dalam surat suara hanya terdapat dua paslon yang ditampilkan.

Di sisi lain, Mellaz mengatakan, simulasi surat suara dengan empat paslon untuk menghindari pemetaan penghitungan suara.

"Kemarin kan kritiknya dua. Nah harus lebih dari tiga. Simple saja. Misalnya, simulasi itu akan dilakukan di 514 kabupaten/kota, walaupun hanya satu saja, itu kan sebenarnya peta data. Nah itu yang kami hindari," ujar Mellaz.

"Nanti kalau kami pasang tiga sesuai simulasi, nanti pasti 'Kenapa tiga? Ini pasti metain'. Itu sebenarnya," katanya lagi.

Sebelumnya dikutip dari Kompas TV, simulasi surat suara di Blora menampilkan empat paslon.

KPU Grobogan menyatakan, simulasi pemungutan suara ini untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pemungutan surat suara yang baik dan benar saat pemilu nanti.

Baca juga: KPU Serukan Tak Perlu Memfoto Hasil Pencoblosan di Bilik Suara, Ganggu Asas Kerahasiaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com