Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Ganjar Minta Maaf pada Penyandang Tunarungu karena Tak Bawa Penerjemah saat Kampanye

Kompas.com - 28/01/2024, 20:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo nampak meminta maaf kepada penyandang tunarungu saat ia tengah berorasi di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).

Mulanya, Ganjar fokus berorasi di depan ratusan massa yang memadati alun-alun. Pandangannya lalu tertuju pada seseorang di sebelah kiri panggung. Sebab, dia memperagakan diri tidak bisa mendengar apapun yang dikatakan Ganjar.

Ganjar mengaku merasa bersalah lantaran tidak membawa juru bahasa isyarat setiap kampanye di berbagai kota.

"Ini ada anak yang menyampaikan ke saya, saya harus minta maaf karena saya enggak punya penerjemah. Ini ada kelompok tuli, saya mau siapa dulu," kata Ganjar di acara tersebut, Minggu.

Baca juga: Juru Bahasa Isyarat dan Kebutuhan Rekan Disabilitas Dalam Debat Capres-Cawapres

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini bergerak ke sisi kiri panggung dan mengajak anak tersebut untuk naik.

Sesaat setelahnya, Ganjar memilih untuk mencopot rompi hitam yang dia pakai, dan memberikannya ke anak tersebut. Diketahui, rompi hitam dengan tulisan "Sat-set, Tas-tes" ini adalah rompi yang kerap digunakan Ganjar saat berkampanye. naik

Di saat yang sama, Ganjar mengucapkan terima kasih karena telah hadir di acara kampanyenya yang bertema "Hajatan Rakyat".

" Ya, ya terima kasih (sudah hadir)," tuturnya.

Setelah memberi rompi, Ganjar kembali berjalan ke tengah panggung dan melanjutkan orasi.

Baca juga: KPU DKI Upayakan Semua TPS Pemilu 2024 Ramah Disabilitas

Ia mengingatkan, disabilitas perlu mendapatkan perhatian. Sebab saat menyiapkan rancangan pembangunan, kelompok ini bersama kelompok rentan, perempuan, dan anak-anak, kerap kali ditinggalkan.

"Maka kita perhatikan agar kesetaraan itu ada termasuk dalam pendidikannya. Tentu saja semua mimpi itu dijawab, saya dan Pak Mahfud mencoba membangun komitmen, kita mendengarkan masyarakat sipil, mendengarkan panjenengan semuanya," jelas Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar mengaku akan lebih arif dan bijaksana untuk menyiapkan kebutuhan penyandang disabilitas, termasuk saat berkampanye ke berbagai daerah.

Ia mengaku salah karena saat kampanye akbar diadakan gegap gempita, penyandang tunarungu justru memiliki keterbatasan untuk mendengar.

"Saya sedih pada soal itu, maka tadi ada salah satu yang mengingatkan. Tadi di Medan juga ada yang sama, mengharukan. Maka kadang-kadang kami membayar dengan hal yang sederhana, kami turun dan mereka minta foto. Rasanya itu sudah senang," jelas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com