Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hendry Roris P Sianturi
Pengajar

Pengajar di Universitas Singaperbangsa Karawang, Lulusan Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia

"Streisand Effect" dan Dinamika Penyensoran Tayangan Kampanye

Kompas.com - 23/01/2024, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEMAKIN dilarang, semakin penasaran. Fenomena ini sudah terjadi, bahkan sejak Adam dan Hawa tercipta.

Dalam pengisahan banyak kitab suci agama disebutkan bahwa manusia pertama yang dilabel Adam dan Hawa pernah dilarang untuk memakan hanya satu jenis buah. Selebihnya, boleh.

Pembatasan itu justru membuat keduanya penasaran tentang buah itu, rupa dan rasanya. Dilalahnya, mereka malah memakan buah terlarang itu. Akibatnya Adam dan Hawa, seperti yang disebutkan di berbagai ajaran agama, jatuh ke dalam dosa.

Rasa penasaran adalah motivasi internal dan melekat di dalam diri manusia untuk mencari tahu tentang objek atau fenemona yang diinginkan.

Penasaran timbul dari efek proses komunikasi, baik komunikasi verbal maupun non-verbal. Rasa penasaran mendorong sikap keingintahuan, atau sering diisitilahkan kaum generasi milenial dan generasi Z dengan kata KEPO (Knowing Every Particular Object).

Salah satu jenis larangan yang semakin sering terjadi saat ini adalah pembatasan dalam berwacana, kebebasan berekspresi dan menyampaikan informasi. Istilah ini sering disebut penyensoran.

Penyensoran bukan saja bentuk komunikasi langsung, melainkan juga komunikasi tidak langsung yang melibatkan peran medium (media).

Dalam kasus penyensoran tayangan Videotron Anies Baswedan, Calon Presiden nomor urut 1, informasi take down tayangan Anies tersebar melalui media dan diterima oleh khalayak.

Dalam proses decoding masyarakat, praktik penyensoran tersebut menciptakan efek penasaran terhadap tayangan Videotron tersebut.

Rasa penasaran ini memunculkan sikap ingin tahu terhadap konten yang disensor dan siapa pula yang melakukan sensor.

Kondisi ini menimbulkan dinamika pada praktik penyensoran videotron Anies. Terlepas penilaian masyarakat terhadap praktik penyensoran, dengan terjadinya penyebaran wacana itu, membuat masyarakat menjadi kepo.

Implikasinya terjadi kontraproduktif jika tidak mau menyebutnya sebagai bumerang. Jika pelarangan tayangan videotron dilakukan agar masyarakat tidak mengetahuinya, justru karena penyensoran itu, perbincangan tentang Anies di masyarakat semakin tinggi.

Inilah yang disebut sebagai Streisand Effect, efek dari menutup sesuatu, justru malah menjadi terbuka.

Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi menemukan bahwa pada 15 Januari 2024 pukul 12.00 – 20.00 WIB, sebelum informasi take down atau penghentian paksa tayangan Videotron Anies tersebar di media sosial, grafik perbincangan Anies masih wajar.

Setelah informasi take down tersebar sekitar pukul 21.00 WIB di kalangan warganet, percakapan tentang Anies menjadi viral di media sosial.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com