JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Thomas Lembong atau Tom Lembong mengemuka setelah beberapa kali disebut oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka di debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu (21/1/2024) malam.
Gibran menyebut nama Thomas Lembong saat memberikan tanggapan dan pertanyaan untuk cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Di sesi keempat debat Bahkan Gibran menduga Cak Imin mendapat "contekan" pertanyaan dari Thomas Lembong untuk disampaikan di debat pilpres.
Alhasil, nama Thomas Lembong pun mendadak trending di Twitter. Hingga pukul 23.09 WIB, tak kurang dari 53.300 cuitan terkait Tom Lembong dituliskan oleh warga Twitter.
Baca juga: Sindir Muhaimin Tak Paham Pertanyaan Sendiri, Gibran: Mungkin Dapat Contekan dari Tom Lembong
Lantas, siapakah Tom Lembong?
Thomas Lembong merupakan Co Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
Sebelumya, pria kelahiran 4 Maret 1971 itu dikenal luas sebagai salah satu menteri di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Thomas menjabat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Kerja sejak 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Setelahnya, ia direshuffle dan menempati posisi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
Baca juga: Gibran Tuding Cak Imin Dapat Contekan dari Thomas Lembong untuk Ditanyakan Saat Debat Cawapres
Selain sebagai menteri, Thomas juga banyak menulis teks pidato Presiden Jokowi.
Salah satu pidato paling dikenal berjudul "Game of Throne" yang disampaikan Jokowi saat pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018. Dia juga menulis pidato bertajuk "Thanos" yang disampaikan Kepala Negara saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia.
Kedua pidato tersebut juga viral pada saat itu.
Sebelum masuk kabinet, Thomas merupakan pengusaha sekaligus seorang kawakan pengelola dana investasi.
Thomas Lembong merupakan lulusan dari Harvard University pada 1994.
Ia juga sempat terpilih menjadi Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (WEF) pada 2008 lalu.