Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maruarar Hengkang dari PDI-P, Meutya Sebut Tak Mungkin Pindah ke Golkar

Kompas.com - 16/01/2024, 13:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid mengaku mendengar kabar bahwa Maruarar Sirait akan pindah ke partai politik lain setelah berpamitan dari PDI-P.

Meutya memberikan bocoran partai politik yang akan menjadi pelabuhan Maruarar selanjutnya, yaitu masih dalam satu koalisi pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Rasanya, saya mengenal Bang Ara (Maruarar) juga ya mungkin enggak ke Golkar, mungkin ke tempat lain. Masih dalam satu koalisi," kata Meutya ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Meski demikian, Meutya mengaku partainya terbuka jika Maruarar berlabuh ke Golkar.

Baca juga: Istana: Pengunduran Diri Maruarar Sirait Itu Pribadi, Jangan Dihubungkan dengan Presiden

Ditanya lebih jauh, apakah ada bocoran lain soal partai politik pelabuhan Maruarar selanjutnya, Meutya enggan menjawab.

"Enggak ada," tegasnya.

Lebih jauh, Ketua Komisi I DPR ini juga ditanya apakah sudah mengetahui jika Maruarar bertemu Presiden Joko Widodo di Istana sebelum berpamitan ke PDI-P.

Meutya meyakini, pertemuan itu dilakukan Ara untuk meminta wejangan dari Jokowi.

"Wajar sih, kan beliau (Maruarar) terbuka menyampaikan beliau akan mengikuti Pak Jokowi, pasti minta arahan Pak Jokowi," tutur Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini.

Baca juga: TKN Terbuka jika Maruarar Sirait Ingin Mendukung Prabowo-Gibran

Sebelumnya diberitakan, Maruarar atau yang akrab disapa Ara menyatakan pamit dari PDI-P.

Ia ditemui di depan kantor DPP PDI-P setelah mengaku bertemu Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum PDI-P Rudianto Tjen di kantor pusat partai.

Ara menjelaskan alasannya pamit karena memilih mengikuti langkah Presiden Jokowi.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," tutur Ara saat ditemui, Senin (15/1/2024) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com