Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Kalau Pak Jokowi "Gentleman", Terbuka Saja, Dukung Capres secara Langsung

Kompas.com - 12/01/2024, 15:48 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bersikap gentleman dalam mendukung salah satu pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.

Sahroni merespons mengenai makan malam Jokowi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Padahal, Prabowo saat ini merupakan capres nomor urut 2 yang sedang maju di Pilpres 2024.

Baca juga: Tanggapi Makan Malam Jokowi dan Prabowo, Puan: Saya Tunggu Diajak

Hal tersebut Sahroni sampaikan dalam program Satu Meja, seperti disiarkan Kompas TV, Jumat (12/1/2024).

Mulanya, Sahroni mengatakan, pertemuan Jokowi dan Prabowo dalam sebuah makan malam merupakan bentuk keberpihakan Jokowi.

"Kalau ngomong agak ekstrem, Pak Jokowi memang menunjukkan keberpihakan, kalau ngomong ekstrem," ujar Sahroni.

"Tapi kan, kalau ngomong dari tata negara, Pak Jokowi sebagai Pak Presiden, Pak Prabowo sebagai Menhan, Pak Zul (Zulhas) sebagai Mendag, dan Pak Airlangga sebagai Menko Ekonomi. Nah ini dalam konteks kita secara umum melihat publik, kalau sebatas presiden dan anak buahnya, fine-fine saja," ucap dia.

Sahroni mengingatkan bahwa saat ini sedang dalam momen Pemilu 2024.

Oleh karena itu, meski Prabowo menjabat Menhan, dia memiliki kepentingan untuk menang Pilpres 2024.

Baca juga: Tebak-tebakan Sekjen PDI-P soal Pembicaraan Jokowi dan Prabowo Saat Makan Malam

Sahroni menyarankan Jokowi tidak perlu mempublikasikan pertemuan dengan elite yang sedang maju di Pilpres 2024.

"Tapi ini unik. Karena 2019 tidak dilakukan demikian. Baiknya secara netral presiden harusnya tidak publikasikan hal tentang makan malam," kata Sahroni.

"Harusnya kan punya sense sendiri, 'Ah kalau gua bikin malam, kelihatan di publik, takutnya kan orang mengasumsikannya beda-beda'," ujar dia,

Maka dari itu, Sahroni meminta Jokowi menjadi seorang gentleman.

Jika mau mendukung salah satu pihak, kata dia, Jokowi harus menyatakan dukungannya secara terbuka.

"Kalau memang Pak Jokowi adalah orang gentleman, kalau memang mau dukung secara langsung, terbuka saja sudah. Lepasin baju, 'Saya sebagai seorang masyarakat umum, yang mewakili seorang Joko Widodo, saya dukung paslon a, paslon b, paslon c'. Itu menurut kita gentle. Enggak usah bermain-main, duduk, kita makan, lihat-lihat," tutur dia.

Sahroni mengakui elektabilitas Jokowi masih tinggi saat ini.

Dia menduga, dengan Jokowi makan malam saja, itu sudah bisa membuat masyarakat mengartikan maksud tindakannya itu.

"Hanya elite saja yang bisa mengartikan. Tapi kan orang bawahnya enggak. Tidak bisa kelihatan bahwa ini adalah bagian dari proses demokrasi yang mestinya diciptakan oleh petinggi yang utama adalah bapak presiden," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com