Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Nilai Debat Capres Kedua Tak Mengedukasi, Sekjen PDI-P Sependapat

Kompas.com - 08/01/2024, 18:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengaku sependapat dengan penilaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa debat calon presiden (capres) kedua, Minggu (7/1/2024) malam kurang mengedukasi masyarakat karena yang terlihat justru saling menyerang antar-capres.

Untuk itu, Hasto berharap saran Jokowi itu ditangkap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu untuk debat-debat selanjutnya.

"Jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi oleh KPU selaku penyelenggara pemilu harus ditangkap dengan sebaik-baiknya, agar ke depan fungsi edukasi ini dengan penajaman ide-ide gagasan juga dapat ditingkatkan dengan sebaik-baiknya," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Hasto Sebut 51 Orang Diundang di Peringatan HUT Ke-51 PDI-P pada 10 Januari 2024

Hasto menyatakan bahwa partainya berharap fungsi edukasi masyarakat benar-benar terlihat dalam debat selanjutnya, 21 Januari.

Adapun debat selanjutnya bakal diikuti oleh calon wakil presiden (cawapres).

"Sehingga enggak ada lagi itu pertanyaan-pertanyaan singkatan-singkatan, karena rakyat yang menjadi orientasi dari debat itu," kata dia.

Hasto juga mengaku sepaham dengan pandangan Jokowi bahwa debat harus ditingkatkan kualitasnya.

Debat, menurut dia, harus mengedukasi masyarakat. 

"Bagaimana cara agar debat bisa kualitas dan ada edukasi, maka kita harus membuka satu sisi untuk memberikan suatu ruang di dalam pengertian gagasan yang sebenar-benarnya," ucap Hasto.

Baca juga: Prabowo Pilih Joget saat Ditanya soal Debat Capres Tak Edukatif dan Lahan 340.000 Hektare

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi meminta agar debat pemilihan presiden (pilpres) tidak dilakukan dengan cara saling menjatuhkan.

Menurut Jokowi, jika debat diwarnai saling menjatuhkan dengan motif personal maka tidak akan memberikan edukasi pada masyarakat yang menyaksikan.

"(Debat) Pilpres bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).


Meski demikian, Kepala Negara menegaskan bahwa tidak masalah adanya saling serang dalam debat pilpres asalkan soal kebijakan, visi dan misi masing-masing calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Oleh karena itu, Jokowi menyarankan agar debat pilpres diformat secara lebih baik lagi ke depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com