KOMPAS.com - Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia mendapatkan pujian dunia setelah sukses menjadi Presiden G20 2022 dan Ketua ASEAN 2023.
Keberhasilan tersebut tidak mudah diraih karena Indonesia menjalankan amanah di tengah situasi geopolitik yang dinamis.
Salah satunya ketika Indonesia menjadi Ketua ASEAN 2023. Situasi geopolitik tidak mudah karena Indonesia dibebankan krisis politik Myanmar imbas kudeta junta militer pada 1 Februari 2021.
Di samping itu, Indonesia juga memiliki cita-cita untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Visi itu bukan isapan jempol belaka karena Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling diuntungkan dengan kebijakan transisi energi.
Dalam hal ini, Indonesia, Thailand, dan Vietnam merupakan tiga negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia yang merupakan komponen dasar untuk merangkai mobil listrik.
Baca juga: Para Menlu ASEAN Prihatin dengan Ketegangan di Laut China Selatan, Ini Kata Mereka
“Tahun 2023 kami jadi Ketua ASEAN. Harapan publik dunia terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN sangat tinggi,” ungkapnya dalam diskusi Media Center Indonesia Maju, Kamis (4/1/2024).
Retno mengatakan, posisi dunia pada 2022 tidak baik dan 2023 tidak lebih baik.
“Jadi, saya ingin mengajak kita melihat di tengah situasi yang tidak baik, kita kembali menjalankan tanggung jawab sebagai Ketua ASEAN,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (6/1/2024).
Dia mengatakan, posisi masing-masing negara, terutama Barat dengan Rusia dan China, memiliki jarak di banyak isu besar.
“Dengan semua aset yang kita miliki dan dukungan banyak pihak, Indonesia berhasil membawa ASEAN ke jenjang yang lebih tinggi, menjadikan ASEAN remains matters, menjadikan Asia Tenggara sebagai epicentrum of growth,” jelasnya.
Baca juga: Geopolitik Indonesia: ASEAN-Jepang Menjaga Stabilitas Kawasan
Di luar itu, Indonesia juga membangun fondasi visi ASEAN 2045 guna meningkatkan ketahanan kawasan.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan, di bawah Keketuaan Indonesia, Sekretariat ASEAN yang berlokasi di Jakarta Selatan ditetapkan sebagai ASEAN Headquarter.
“Diskusi untuk mempersiapkan visi ASEAN 2045 pertama kali dilakukan di bawah keketuaan Indonesia, termasuk memulai diskusi green and blue economy,” katanya.
Retno mengatakan, roadmap keanggotaan penuh Timor Leste juga sudah dibuat dan tinggal diimplementasikan.
Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda dan Norwegia itu juga mengutip salah satu publikasi di The Straits Times yang menyebutkan sepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak diapresiasi.
“Kepemimpinan Indonesia sangat krusial untuk mencegah balkanisasi ASEAN. Indonesia harus mendapatkan kredit atas usaha itu,” katanya.
Baca juga: KTT 50 Tahun ASEAN-Jepang, Dorong Penguatan Ketahanan Pangan, Energi, dan Transformasi Digital
Artikel dari pakar itu menyebutkan, Indonesia berhasil mempertahankan ASEAN di tengah lanskap geopolitik yang menantang.
Retno juga menyatakan, peran Indonesia di kancah global sekaligus membantah berbagai spekulasi yang menilai kebijakan luar negeri di bawah Presiden Joko Widodo akan lebih berorientasi ke dalam negeri.
“Dari semua data yang kami miliki, kekhawatiran seputar Indonesia akan menjadi inward looking sama sekali tidak terbukti, bahkan kepemimpinan Indonesia diakui dunia,” katanya.
Dia menyebutkan, pada saat Indonesia memimpin, pemerintah menyatukan perbedaan yang ada.
“Presidensi G20 dan Keketuaan ASEAN benar-benar mencerminkan hal itu,” tuturnya.
Selain menjadi Ketua ASEAN 2023, Indonesia juga memimpin forum 20 negara ekonomi terbesar di dunia.
Baca juga: Malaysia-Brunei Kenalkan Pusat Perubahan Iklim ASEAN di COP 28
Di masa Presidensi G20 2022, stabilitas dan perdamaian dunia diuji dengan invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Hal tersebut memperumit hubungan luar negeri Rusia dengan negara-negara Barat.
“Tidak banyak pihak yang memperkirakan bahwa Indonesia akan dapat menyelesaikan tugas Presidensi G20 dengan baik. Karena situasi yang sangat sulit pada saat itu,” katanya.
Namun, kata Retno, dengan semua modal yang dimiliki, Indonesia dapat menyelesaikan Presidensi dengan sangat baik dan dapat apresiasi sangat tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.