Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun Jabat Menko Polhukam, Mahfud Klaim Selamatkan Rp 701 Triliun Uang Negara dari Koruptor

Kompas.com - 20/12/2023, 06:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengeklaim bahwa sudah menyelamatkan ratusan triliun rupiah uang negara dari koruptor selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

"Empat tahun terakhir, kasus-kasus yang saya tangani, yang menyangkut korupsi saja Rp 701 triliun kita bisa selamatkan. Bagi ke UKM-UKM (usaha kecil dan menengah) di bawah itu, pertumbuhan akan cukup bagus, pertumbuhan ekonomi," kata Mahfud saat menemui diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (19/12/2023) malam.

"Apakah hanya jargon doang Pak Mahfud, kata siapa tadi itu, enggak jargon. Nyatanya saya bertindak," ujarnya lagi.

Baca juga: Sindir Pejabat Terus Keliling Daerah di Masa Kampanye, Mahfud: Kapan Ngantornya?

Mahfud mengatakan, dirinya berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 701 triliun dari koruptor itu dilakukan dengan kewenangan terbatas sebagai Menko Polhukam. Sebab, tidak memiliki kewenangan yuridis langsung untuk mengusut kasus korupsi.

Bahkan, menurutnya, jumlah itu belum menghitung anggaran negara yang diselamatkan dari hasil kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan Kejaksaan Agung sebagai lembaga negara yang berwenang secara yuridis mengusut tindakan rasuah.

"Itu sebabnya saya katakan, itu kendalinya harus tetap. Diberi akses nanti kepada siapa pun wakil presiden yang akan terpilih. Banyak kok datanya. Sudah saya susun ini, ini, dan ini masalahnya, ini cara penyelesaiannya. Dan itu hanya bisa diputuskan, penyelesaian tertentu itu, hanya di presiden dan wakil presiden," kata Mahfud.

"Menko Polhukam itu tidak punya UU Polhukam, (sedangkan) Menteri Kehakiman punya undang-undang sendiri, Polri punya UU Polri, jaksa punya UU Kejaksaan. Yang lain punya undang-undang sendiri, saya mengkoordinir, itu pun bisa saya selamatkan. Bukan jargon," ujarnya lagi menegaskan.

Baca juga: Mahfud: Lihat ke Udara Ada Korupsi Pesawat, Naik Kapal di Laut Ada Korupsi Bakamla...

Mahfud kemudian menjamin bahwa dirinya tidak akan surut sedikit pun dan akan tetap lantang menyuarakan perlawanan terhadap korupsi seandainya nanti terpilih pada Pilpres 2024. Hal itu ia sampaikan menjawab tantangan salah satu simpatisannya dalam acara tersebut.

"Saya ke mana, saya pidato bicara seperti tadi (bahwa) korupsi di mana-mana. Lihat ke udara, ada pesawat, di sana ada korupsi pesawat udara," kata Mahfud di hadapan para simpatisannya.

Ia lantas mengungkapkan, sebagai putra Madura, adalah hal biasa baginya untuk bicara "lantang".

"Lewat Departemen Kehutanan, korupsi di hutan. Naik kapal di laut, ada korupsi di Bakamla/kelautan. Ke mana? Injak tanah ada mafia pertanahan, lewat rumah sakit ada korupsi obat-obatan. Banyak korupsi. Saya selalu bicara begitu apa masih kurang lantang?" ujar Mahfud.

Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Jubir TPN Ganjar-Mahfud: Tim Ekonomi Disiapkan, Bukan Berarti Tak Siap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com