Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Keluhan Dosen Mataram, Anies Janji Perbaiki Nasib Pengajar Bergaji di Bawah UMR

Kompas.com - 19/12/2023, 21:20 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji akan memperbaiki nasib dosen yang mendapatkan gaji di bawah upah minimum regional (UMR).

Hal ini disampaikan Anies ketika mendengarkan keluhan Armi, dosen akuntansi di salah satu perguruan tinggi swasta dalam acara 'Desak Anies' di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/12/2023).

Awalnya, Armi menyampaikan bahwa banyak dosen di NTB yang menerima gaji di bawah UMR.

Armi lantas mempertanyakan komitmen Anies dalam memperbaiki nasib dosen yang menerima upah tak layak jika terpilih menjadi presiden.

"Di NTB saat ini, di universitas swasta, banyak sekali dosen-dosen itu tidak mendapatkan gaji yang UMR atau standar, jadi di bawah standar. Terkait hal itu, jika Bapak, semoga Bapak dapat menjadi presiden, regulasi apa yang Bapak terapkan terhadap dosen-dosen di bawah UMR tersebut?" kata Armi, dikutip dari Kompas TV, Selasa malam.

Baca juga: Hari Ke-22 Kampanye, Anies di NTB, Cak Imin Diskusi dengan Anak Muda di Depok

Selain itu, Armi juga menyampaikan adanya yayasan perguruan tinggi yang nakal dengan tidak menggaji dosen.

Armi pun mempertanyakan regulasi apa yang akan disiapkan Anies untuk membereskan keberadaan yayasan nakal yang merugikan nasib dosen.

Sementara Anies menjelaskan bahwa di dalam hubungan industrial antara pemberi kerja dan yang bekerja pada dasarnya terdapat sebuah aturan.

Baca juga: Kubu Anies-Muhaimin Minta Panelis Debat Pilpres Jangan Jadi Tukang Undi

Menurutnya, aturan tersebut dirancang minimal untuk tiga kebutuhan. Pertama, memberikan rasa keadilan. Kedua, memberikan manfaat, dan ketiga memberikan kepastian.

"Aturan itu harus ditegakkan," tegas Anies di hadapan Armi.

Anies pun berkomitmen bahwa permasalahan upah dosen yang berada di bawah UMR akan menjadi pekerjaan yang akan diprioritaskannya.

Mengingat, keluhan mengenai upah pengajar tidak hanya terjadi di NTB, tetapi ada di banyak tempat.

"Bukan hanya di NTB, di banyak tempat, dan bukan hanya kampus, banyak pemberi kerja tidak menjalankan kewajibannya dengan baik, dengan memberikan upahnya di bawah UMR, yang kedua pembayaran upahnya tidak dilakukan dengan tertib," ujar Anies.

"Yang begitu insya Allah menjadi prioritas untuk ditertibkan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com