Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Format Debat Cawapres Berubah, TPN Ganjar-Mahfud: Masyarakat Kecewa

Kompas.com - 03/12/2023, 11:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Juru Kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Choirul Anam, mengungkapkan bahwa masyarakat kecewa karena format debat calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 diubah.

Adapun pada debat kali ini, cawapres bakal didampingi oleh calon presiden (capres), tak seperti Pemilu sebelumnya yang tampil tanpa pasangan.

"Mereka mengatakan, kenapa debat pemilu kok berubah gitu, khususnya soal cawapres. Dulu, di tahun 2019, format debatnya itu capres dengan capres, cawapres dengan cawapres," ungkap Choirul kepada wartawan, Minggu (3/12/2023).

"Nah kenapa sekarang kok berubah, kekecewaan masyarakat disampaikan kepada kami, kepada saya selaku direktur," imbuh dia.

Baca juga: Duduk Perkara Debat Pilpres 2024: Debat Cawapres Tetap Ada, tapi Didampingi Capres

Choirul menjelaskan, masyarakat kecewa karena kehilangan kesempatan untuk mengenal lebih dalam kandidat cawapres.

Padahal, lanjut Choirul, masyarakat ingin melihat komitmen, kapasitas, dan pandangan sosok cawapres yang disampaikan lewat debat.

"Kehilangan kesempatan untuk mendengarkan langsung komitmennya, kehilangan kesempatan untuk mendengarkan langsung bagaimana masing-masing cawapres itu mempertahankan visi-misinya berhadapan dengan cawapres yang lain," tutur Choirul.

"Lah ini mereka sangat kecewa. Mereka sangat kecewa kehilangan momentum yang baik, mengenali masing-masing cawapres," sambung dia.

Baca juga: Menyoal Format Baru Debat Cawapres 2024

Mantan Komisioner Komnas HAM ini juga mengungkapkan, masyarakat juga mempertanyakan perubahan format debat cawapres.

Bahkan, menurut Choirul, masyarakat menduga ada serangkaian skenario yang belum usai setelah kontroversi soal batas usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Nah mereka bertanya kepada saya seperti itu. Saya tidak bisa menjawabnya karena memang bukan kapasitas saya," kata dia.

Oleh sebab itu, Choirul meminta pertanyaan dan kekecewaan itu didengarkan dan dijawab oleh penyelenggara pemilu, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia berharap KPU bisa menjelaskan dasar perubahan format debat cawapres. Tujuannya agar antusiasme masyarakat yang tinggi akan Pemilu 2024 tidak menurun.

"Dengan konteks pemilu yang berlangsung saat ini, itu penting menurut saya untuk direspons secara serius, secara lugas, secara terang benderang, sehingga tidak ada salah sangka, tidak ada mispersepsi, dan sebagainya, sehingga proses pemilu kita berjalan dengan baik," tutur Choirul.

Baca juga: Format Debat Cawapres Mestinya Diubah Lebih Mutakhir, Bukan Picu Polemik

Diberitakan sebelumnya, KPU mengungkap alasan mengubah format debat calon presiden dan calon wakil presiden dari pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Pada Pilpres 2019, lima kali debat capres-cawapres digelar dengan komposisi satu kali debat khusus cawapres, dua kali khusus capres, dan dua kali dihadiri capres-cawapres.

Pada Pilpres 2024, sesuai UU Pemilu, ada tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.

Kemudian, pada Pemilu 2024, cawapres turut mendampingi pasangannya saat debat capres. Demikian pula saat debat cawapres.

Perbedaannya ada pada proporsi bicara masing-masing capres dan cawapres, tergantung agenda debat hari itu, apakah debat capres atau debat cawapres.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan, ketentuan itu diterapkan supaya pemilih dapat melihat sejauh mana kerja sama masing-masing capres-cawapres dalam penampilan debat.

"Sehingga, kemudian supaya publik makin yakinlah teamwork (kerja sama) antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat," kata Hasyim kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Nasional
Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com