JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tidak ingin Indonesia hanya dekat dengan China ketika ia terpilih menjadi presiden RI pengganti Joko Widodo.
Ia ingin Indonesia dekat dengan semua negara yang bermitra. Hal ini dikatakan Anies di sela acara Foreign Policy Conference of Indonesia (FPCI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).
"Kita harus dekat dengan semuanya. Indonesia harus kreatif di dalam membangun kedekatan dengan seluruh negara," kata Anies, Sabtu.
Baca juga: Pede soal Debat Cawapres, Anies: Muhaimin Punya Pengalaman Luar Biasa
Menurut Anies, membangun kedekatan dengan banyak negara diperlukan mengingat Indonesia juga memiliki banyak kepentingan.
Kepentingan itu harus diakomodasi dengan kerja sama berbagai pihak.
Oleh karena itu, dia ingin Indonesia tidak hanya dekat dengan negara tertentu sebagai mitra. Ia ingin negara ini dekat dengan negara lain, seperti Uni Eropa.
"Jadi harus dekat dengan Uni Eropa, harus dekat dengan China," ucap dia.
Di sisi lain, Anies tidak mau keinginan ini lantas mengubah kebijakan dalam negeri.
Ia akan mempertahankan one China policy, tetapi juga tak menutup pintu untuk dekat dengan negara lain.
Baca juga: Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Belum Dibicarakan Sudah Ditetapkan
"Kita mengadopsi one China policy. Dan itu tidak berubah. kita akan pertahankan kebijakan one China policy, kita akan menjunjung tinggi kebijakan one China policy. Dan kita harus dekat juga dengan Jepang, Korea Selatan, Amerika, dan Australia," tutur Anies.
"Jadi di dalam politik relasi yang tadi disebut, yakni multipolar. Kita harus kreatif di dalam membangun kedekatan dengan semua," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.