Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Saya Hormati Gimik Orang, tetapi Anak Muda Mesti Diedukasi

Kompas.com - 30/11/2023, 15:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengaku menghormati jika ada kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menggunakan gimik sebagai gaya berkampanye.

Namun, ia tidak ingin meniru gaya kampanye seperti itu. Ini disampaikan ketika ditanya soal gaya kampanye "gemoy" ala pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Saya menghormati gimik orang, tapi hari ini anak-anak muda mesti diedukasi," kata Ganjar selepas menghadiri acara dialog santai bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Di Hadapan PWI, Ganjar: Apakah Pemerintah Ini Koruptif?

Ia lantas menceritakan bahwa ada anak muda yang berkeluh kesah karena dihadapkan dengan gimik politik.

"Saya baca siapa, Mbak Okky Madasari, dia menyampaikan 'Kami anak muda tersinggung kalau sekadar dikasih gimik, maka perlu pencerdasan edukasi politik berdasarkan apa programnya untuk anak muda," ujar Ganjar.

Senada dengan itu, mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku telah berulang kali bertemu anak muda.

Menurut dia, tidak semua anak muda menyukai gimik politik.

Sebaliknya, mereka berharap pusat kreatif bisa difasilitasi oleh pemerintah.

"Mereka pingin ekonomi kreatif yang saya punyai, Anda bisa fasilitasi enggak ya? Apakah Anda kemudian bisa hadirkan lebih banyak creative hub untuk saya apa enggak ya, itu anak muda," tutur politikus PDI-P ini.

Baca juga: Curhat ke Ganjar, Ketua PWI Sebut Media Sedang Hadapi Krisis Etika dan Ekonomi

Sebelumnya, Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi mengatakan, narasi politik “gemoy” dipakai untuk menggaet milenial dan gen Z.

Dedek membagi narasi politik menjadi dua, sensasi dan esensi. Narasi “gemoy”, menurut dia, masuk dalam sensasi.

“Sensasi ini bagaimana membuat orang menoleh. Setelah orang menoleh baru kita bicarakan asta cita (program Prabowo-Gibran), politik persatuan. Gemoy ini ternyata cukup catchy untuk membuat milenial dan gen Z melirik dan menoleh,” kata Dedek di Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).


Dedek tidak menampik bahwa narasi “gemoy” ini adalah gimik, begitu juga dengan paslon lain.

“Kalau dibilang gimik, kami pikir semua calon punya cara untuk membuat orang menoleh ya. Kami tidak bilang slepet-slepet sarung itu gimik, jogging itu gimik, setiap orang punya cara membuat publik menoleh,” tutur Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com