Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Relawan Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid Singgung Kezaliman yang Masif

Kompas.com - 27/11/2023, 17:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, menyatakan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud bukan hanya harus melawan dua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden lain, tetapi juga kezaliman yang masif.

Hal ini disampaikan Arsjad saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo, Senin (27/11/2023).

"Kita ada di masa yang tidak baik-baik saja. Di pilpres kali ini kita tidak hanya bertanding melawan paslon lain, kita juga sedang melawan kezaliman yang masif," kata Arsjad, Senin siang.

Menurut Arsjad, ada banyak peristiwa di berbagai daerah yang menunjukkan bahwa kezaliman itu sudah terjadi.

Baca juga: Berkunjung ke Rumah Jusuf Kalla, Ganjar Ditemani Arsjad Rasjid dan Hary Tanoe

"Bahkan undang-undang, konstitusi, konstitusi kita diutak-atik, apakah kta harus diam? Apakah kita harus takut?" ujar Arsjad.

Ia pun menegaskan bahwa relawan pendukung Ganjar harus berani melawab kecurangan-kecurangan yang menrutnya melibatkan aparat.

Akan tetapi, Arsjad menilai tugas utama para relawan adalah memenangkan hati rakyat.

"Yang paling penting itu adalah kita pegang hati rakyat. Setuju? Pegang hati rakyat, itulah tugas kita," ujar dia.

Baca juga: Ridwan Kamil hingga Airin Rachmi Jadi Ketua TKD Prabowo-Gibran, Arsjad: Itu Hak, Silakan

Arsjad melanjutkan, relawan-relawan pendukung adalah para prajurit tempur yang akan menentukan kemenangan pada Pemilihan Presiden 2024.

Oleh karena itu, ia menegaskan, seluruh relawan harus bersatu agar mampu memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud.

"Kunci kenenangan kita satu, apa itu, harus bersatu. Siap? Kekuatan kita banyak, besar, kekuatan kita banyak, kita tuh besar, percaya itu? Tapi tidak efektif jika semua jalan sendiri-sendiri, enggak bisa, kita harus bersatu," kata Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com