Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Tajam PDI-P Dekati Koalisi Perubahan Usai Berseberangan dengan Jokowi

Kompas.com - 23/11/2023, 05:30 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

Jangan cengeng

Sementara Partai Nasdem membantah adanya komunikasi yang terjalin. Partai Nasdem justru menantang PDI-P untuk keluar dari Kabinet Indonesia Maju usai berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyinggung PDI-P yang pernah menyuruh Nasdem keluar dari kabinet akibat mendeklarasikan Anies sebagai capres.

PDI-P saat itu berulang kali menilai menteri-menteri yang berasal dari Nasdem patut dievaluasi kinerjanya.

"Makanya kalau kawan-kawan di PDI-P sudah tidak merasa nyaman lagi dengan situasi hari ini sebaiknya menyatakan keluar dari pemerintahan. Fair dong, ya kan," kata Ali kepada Kompas.com, Minggu (19/11/2023).

Baca juga: Jajaran Jubir Anies-Muhaimin: Eva Sundari Eks PDI-P, Surya Tjandra Eks PSI, hingga Said Didu

Selain itu, Ali meminta PDI-P tak perlu cengeng dalam menghadapi tekanan-tekanan yang muncul jelang Pemilu 2024.

"PDI-P kan partai yang sudah sangat tua, sudah sangat berpengalaman terbiasa menghadapi sesuatu, harusnya jangan cengeng dong," kata Ali dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).

PDI-P bingung

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut manuver tajam PDI-P dengan membangun komunikasi ke Koalisi Perubahan memperlihatkan kebingungannya di tengah kian kompetitifnya Pilpres 2024.

"Manuver tajam PDI-P dengan komunikasi ke Koalisi Perubahan mempertegas bahwa partai berlambang banteng ini kebingungan dengan posisi politiknya di tengah kompetitifnya kompetisi pilpres yang menghasilkan penurunan tajam elektabilitas Ganjar-Mahfud pasca-kampanye negatif bertubi-tubi ke Prabowo-Gibran," kata Baskoro kepada Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: Nasdem: PDI-P Kan Partai Tua, Jangan Cengeng Dong!

Baskoro menilai respons publik di luar dugaan menyikapi realitas politik yang sekarang mengemuka cenderung proporsional. Menimbang, PDI-P sampai sekarang masih menjadi bagian dari pemerintahan.

Menurutnya, kritikan Ganjar-Mahfud maupun PDI-P yang dialamatkan ke Istana belakangan ini justru akan kembali kepada mereka.

Di titik inilah, kata dia, publik bahkan elite di Koalisi Perubahan menjadi tak sepaham dengan langgam politik PDI-P yang bermain dua kaki.

"Sehingga yang muncul justru antiklimaks ketimbang klimaks untuk menghadirkan momentum politik yang mampu mempertemukan aspirasi publik soal isu-isu sensitif di seputar pilpres," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com