Sementara Partai Nasdem membantah adanya komunikasi yang terjalin. Partai Nasdem justru menantang PDI-P untuk keluar dari Kabinet Indonesia Maju usai berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyinggung PDI-P yang pernah menyuruh Nasdem keluar dari kabinet akibat mendeklarasikan Anies sebagai capres.
PDI-P saat itu berulang kali menilai menteri-menteri yang berasal dari Nasdem patut dievaluasi kinerjanya.
"Makanya kalau kawan-kawan di PDI-P sudah tidak merasa nyaman lagi dengan situasi hari ini sebaiknya menyatakan keluar dari pemerintahan. Fair dong, ya kan," kata Ali kepada Kompas.com, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Jajaran Jubir Anies-Muhaimin: Eva Sundari Eks PDI-P, Surya Tjandra Eks PSI, hingga Said Didu
Selain itu, Ali meminta PDI-P tak perlu cengeng dalam menghadapi tekanan-tekanan yang muncul jelang Pemilu 2024.
"PDI-P kan partai yang sudah sangat tua, sudah sangat berpengalaman terbiasa menghadapi sesuatu, harusnya jangan cengeng dong," kata Ali dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut manuver tajam PDI-P dengan membangun komunikasi ke Koalisi Perubahan memperlihatkan kebingungannya di tengah kian kompetitifnya Pilpres 2024.
"Manuver tajam PDI-P dengan komunikasi ke Koalisi Perubahan mempertegas bahwa partai berlambang banteng ini kebingungan dengan posisi politiknya di tengah kompetitifnya kompetisi pilpres yang menghasilkan penurunan tajam elektabilitas Ganjar-Mahfud pasca-kampanye negatif bertubi-tubi ke Prabowo-Gibran," kata Baskoro kepada Kompas.com, Rabu malam.
Baca juga: Nasdem: PDI-P Kan Partai Tua, Jangan Cengeng Dong!
Baskoro menilai respons publik di luar dugaan menyikapi realitas politik yang sekarang mengemuka cenderung proporsional. Menimbang, PDI-P sampai sekarang masih menjadi bagian dari pemerintahan.
Menurutnya, kritikan Ganjar-Mahfud maupun PDI-P yang dialamatkan ke Istana belakangan ini justru akan kembali kepada mereka.
Di titik inilah, kata dia, publik bahkan elite di Koalisi Perubahan menjadi tak sepaham dengan langgam politik PDI-P yang bermain dua kaki.
"Sehingga yang muncul justru antiklimaks ketimbang klimaks untuk menghadirkan momentum politik yang mampu mempertemukan aspirasi publik soal isu-isu sensitif di seputar pilpres," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.