Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Japto Soerjosoemarno dan Sutiyoso Jadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas Amin

Kompas.com - 21/11/2023, 20:26 WIB
Singgih Wiryono,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Japto Soerjosoemarno didapuk menjadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Tim Nasional Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Nama Japto disebut Anies setelah mengumumkan struktur Dewan Penasihat Timnas yang dipimpin oleh Kiai Sykron Makmun.

"Wakil Ketua Bapak Japto Soerjosoemarno," kata Anies dalam konferensi pers di Rumah Timnas Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Nasdem Bantah soal Hasto Komunikasi dengan Timnas Amin Terkait Tekanan Jelang Kampanye

Selain Japto, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso atau Bang Yos juga ditunjuk menjadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas Pemenangan AMIN.

Ada juga nama Manarul Hidayat, Sutrisno Bachir, Michael Manufandu, dan Eks Wakapolri Komjen Pol Oegroseno.

Adapun anggota Dewan Penasihat Timnas Pemenangan AMIN berjumlah 75 orang. Beberapa nama terdengar tak asing dan pernah menjabat sebagai pejabat publik.

Seperti Eks Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Rozi. Kemudian Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris.

Beberapa tokoh agama juga dijadikan anggota Dewan Penasihat seperti Kiai Wafi Maimoen Zubair, Pendeta Shepard Sapit, Pendeta Julius Sianturi.

Untuk tim inti Timnas Pemenangan AMIN diumumkan terlebih dahulu oleh Anies.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Diisukan Bergabung Dalam Timnas AMIN, Anies: Dalam Proses

Untuk jabatan Pelatih Kepala diberikan kepada Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, kemudian Asisten Pelatih dari Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid dan dua politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tamsil Linrung dan Ahmad Heryawan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima KTA Organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila dari Ketu Umum Pemuda Pancasila Japto, Sabtu (1/10/2022).KOMPAS.com/Tria Sutrisna Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima KTA Organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila dari Ketu Umum Pemuda Pancasila Japto, Sabtu (1/10/2022).
Kemudian untuk Dewan Pembina dipimpin Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan anggota Dewan Pembina yaitu Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Hanif Dhakiri dan Nyai Latifah dari pimpinan PKB.

Dewan Pertimbangan diambil dari masing-masing Sekjen Partai Koalisi, Hasanuddin Wahid dari PKB, Hermawi Taslim dari Nasdem, Aboe Bakar Alhabsy dari PKS.

Untuk kapten Timnas dipimpin oleh eks Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya (Purn) Muhammad Syaugi.

Adapula pengusaha yang tak lain pendiri Tokopedia, Leontinus Alpha Edison. Sosok lainnya, dalang Ki KRT H Lebdo Nagoro Anom Suroto (Ki Anom Suroto).

Baca juga: Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Jadi Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, 3 Eks Pimpinan KPK Anggota

Lalu, ada sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga masuk barisan Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin, seperti Nasirul Mahasin dan Maksum Faqih.

Kemudian, ada nama Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Muzzammil Yusuf, lalu Koordinator Bidang Pencalegan DPP PKB Nihayatul Wafiroh.

Pada Pemilu Presiden 2024, Anies-Muhaimin didukung oleh tiga partai Parlemen yakni Partai Nasdem, PKB, dan PKS, serta satu partai non Parlemen yaitu Partai Ummat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com