Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tekanan yang Diungkapkan Hasto PDI-P, Anies-Muhaimin Bantah Komunikasi, Ganjar-Mahfud Mengaku Tak Tahu

Kompas.com - 20/11/2023, 07:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar membantah membangun komunikasi dengan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto terkait adanya intimidasi dan tekanan dalam menghadapi Pemilu 2024. 

"Kalau saya tidak ada (komunikasi) ya," kata Anies di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (19/11/2023).

Anies memang tidak menampik pihaknya mengalami tekanan-tekanan politik.

Namun, ia menilai, tekanan yang dialami pihaknya tidak seberapa dibandingkan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat.

"Belum apa-apa dibanding sulitnya anak muda mencari lapangan pekerjaan, dibanding petani cari pupuk, dibanding nelayan, dibanding peternak," ujar dia.

Baca juga: Anies: Tekanan yang Kita Alami Tak Seberapa Dibanding Tekanan Ekonomi yang Dirasakan Rakyat

Anies mengatakan, seberat-beratnya tekanan yang dia rasakan, tekanan rakyat lebih besar.

Mereka maju Pilpres 2024 untuk memperjuangkan keringanan agar rakyat yang merasa sulitnya tekanan hidup, termasuk lapangan pekerjaan, dapat terbebaskan.

Oleh sebab itu, Anies menegaskan bahwa tantangan yang ia alami merupakan bagian dari perjuangan yang harus dihadapi.

Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, tekanan itu juga merupakan konsekuensi dari narasi perubahan yang ia usung.

"Dan bila harus berjuang harus mendapat tekanan, ya kita hadapi, karena tekanan yang kita alami jauh lebih kecil, tidak ada apa-apanya dengan beban hidup yang dirasakan oleh rakyat," kata Anies.

Senada dengan Anies, Muhaimin juga mengaku belum ada komunikasi dengan pihak Ganjar-Mahfud terkait tekanan dari penguasa.

Hanya saja, Cak Imin tak menutup pintu untuk berkomunikasi dengan PDI-P dkk sebagai partai politik koalisi pengusung Ganjar-Mahfud.

"Pokoknya sebagai sesama jangan memutus silaturahmi kepada semua kandidat, jangan memutus silaturahmi, jangan memutus tali persahabatan," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Baca juga: Cak Imin Sebut Tak Ada Komunikasi dengan Hasto soal Tekanan Jelang Pilpres

Sementara itu, Ganjar juga mengaku tidak tahu-menahu mengenai pernyataan Hasto soal tekanan terhadap pendukungnya. 

"Enggak tahu. Siapa yang tertekan?" kata Ganjar saat ditemui di TIM Cikini, Jakarta, Minggu malam.

Mahfud yang berada di samping Ganjar dalam sesi wawancara pun menanyakan hal yang sama.

Awak media lantas menjawab bahwa pernyataan itu keluar dari mulut Hasto.

Merespons itu, Ganjar menduga yang mendapatkan tekanan justru Hasto sendiri.

"Oh ya mungkin Mas Hasto yang ditekan," ucap mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Hasto mengaku bangun komunikasi

Sebelumnya, Hasto mengaku mulai membangun komunikasi dengan tim pasangan Anies-Muhaimin karena pasangan tersebut diduga mendapat tekanan yang sama dengan timnya menjelang Pemilihan Presiden 2024.

"Hal ini diungkapkan Hasto di sela-sela acara Rapat Konsolidasi dan pengesahan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

"Oh, ya cukup banyak (tekanan yang muncul). Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini, kami juga membangun komunikasi dengan AMIN, karena merasakan hal yang sama," kata Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu.

Baca juga: Jawab Hasto soal Koordinasi Terkait Tekanan, Nasdem: Kami Anjurkan Bangun Kemandirian, Jangan Cengeng

Hasto membeberkan, tekanan yang ia maksud antara lain terkait pencopotan baliho Ganjar-Mahfud serta terhadap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya yang memotret fakta elektabilitas Ganjar-Mahfud meninggi.

Hasto pun mengeklaim, tekanan juga dialami oleh pegiat media sosial Ulin Ni'am Yusron dan politikus PDI-P Adian Napitupulu.

Namun, Hasto menyatakan, tekanan demi tekanan itu tidak akan melonggarkan semangat juang Tim Ganjar dan Mahfud.

Pihaknya akan tetap bergerak, terlebih ketika banyak masyarakat yang sudah memberikan dukungan.

"Bagi kami ketika politik digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, ini menumbuhkan jati diri yang makin kokoh," ucap dia.


Meski mendapat tekanan, ia mengaku banyak rakyat yang tetap mendukung Ganjar-Mahfud, salah satunya menyediakan rumah-rumahnya untuk dipasangi baliho, ketika baliho Ganjar dan Mahfud dicopot di jalan-jalan.

"Dan gerakan rakyat ini dengan memasang baliho di rumah-rumah, (mereka bilang) 'Tempat ini silakan dipasang baliho Pak Ganjar Prof Mahfud'. Ini menunjukkan esensi bagaikan apa yang disampaikan Pak Ganjar, air kebenaran, air politik, jurdil, tidak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi," kata Hasto.

Baca juga: Klaim Dapat Tekanan, TPN Ganjar-Mahfud Dinilai Makin Solid

Di sisi lain, pihaknya juga mengajak semua kader untuk tetap tengah di tengah banyaknya intimidasi.

Hal ini pula yang dipesankan oleh Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid kepada seluruh kader koalisi.

"Ajakan dari Pak Arsjad untuk semua cool, semua menanggapi dengan menderaskan suatu semangat bahwa Pak Ganjar-Pak Mahfud ini yang terbaik. Maka kemudian kami minta semua untuk taat dengan hukum," ucap Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com