Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Capres-cawapres Suarakan Pemilu 2024 Bebas Kecurangan

Kompas.com - 15/11/2023, 09:45 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga pasangan calon wakil presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) resmi mengantongi nomor urut mereka pada Selasa (14/11/2023) malam.

Paslon nomor urut 1 untuk Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) lantas memberikan mereka kesempatan berpidato.

Ketiganya sepakat bahwa Pemilu 2024 harus bebas dari kecurangan. Tersirat juga dari pidato Muhaimin bahwa "wasit" tidak boleh jadi "pemain".

Baca juga: Kala Megawati Lempar Tudingan Kecurangan, Kubu Gibran Menjawab Tantang Pembuktian

 

Pidatonya dengan bahasa yang ringan dan dibawakan dengan renyah itu diamini oleh Prabowo yang mendapat kesempatan kedua.

Sementara Ganjar tampak tajam menggunakan kata-kata dalam pidatonya. "Demokrasi sedang tidak baik-baik saja," katanya.

Ibarat sepak bola

Cak Imin dalam pidatonya mengatakan, Pilpres nanti layaknya kompetisi sepak bola dan harus dilaksanakan secara sportif dan terbuka.

"Kita semua yakin, kalau kita melihat Pemilu seperti sepak bola, maka rakyat punya kesempatan menyaksikan dengan bahagia," tuturnya.

Baca juga: Singgung Kecurangan Pemilu, Cak Imin: Kalau Ada Wasit Merangkap Pemain, Kita Foto dan Sebar Luaskan

Cak Imin mengatakan, kalau ada pemain yang bersifat curang, masyarakat bisa meneriakan agar tidak curang.

"Kalau ada wasit merangkap pemain kita foto dan kita sebarluaskan, kalau ada wasit yang curang, kita laporkan kepada FIFA sebagai lembaga tertinggi," ucapnya.

Begitu juga jika ada kontestan yang sengaja menjegal lawan bisa diviralkan ke seluruh penjuru negeri.

Baca juga: Gerindra Bilang Prabowo-Gibran Bisa Menang 1 Putaran jika Tak Ada Kecurangan

"Itulah pemilu yang saling menjaga. Karena apa, Pemilu adalah taruhan bangsa kita. Kalau Pemilu berjalan dengan baik, legitimate, objektif, insyaAllah negeri ini akan bersatu kuat untuk membangun," kata dia.

"Kalau Pemilu ini berjalan dengan Jurdil, insyaAllah pembangunan akan lancar selancar-lancarnya," tandas Cak Imin.

Komitmen Prabowo-Gibran

Hal senada diungkapkan Paslon 2 yang diucapkan langsung oleh Prabowo Subianto.

Kandidat capres pada Pemilu 2014 dan 2019 ini juga percaya KPU bisa melaksanakan Pemilu 2024 dengan baik, jujur dan tanpa kecurangan.

"Karena kalau melaksanakan Pemilu yang curang, mengkhianati bangsa dan negara Indonesia," katanya.

Prabowo mengatakan sependapat dengan Cak Imin agar Pilpres 2024 nanti bisa berjalan dengan penuh kekeluargaan, riang gembira dan saling mendukung.

"Siapapun yang menang, kita harus bersatu menjaga negara ini," ujarnya.

Kegelisahan Ganjar

Paslon yang paling banyak menyinggung soal kecurangan Pilpres 2024 adalah Paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Ganjar Pranowo lantang menyuarakan potensi kecurangan dengan menyebut banyak drama dalam persiapan Pilres 2024.

Baca juga: Prabowo: Kalau Pemilu Curang, Mengkhianati Bangsa dan Negara

"Tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar.

Ganjar melanjutkan, drama yang terjadi jelang Pilpres tak seharusnya berlangsung di tengah persiapan pesta demokrasi lima tahunan ini.

Namun, kata Ganjar, drama itu tak bisa dihindarkan karena banyak pihak telah bersuara terkait beragam proses janggal yang terjadi.

"Tentu kami mendengarkan banyak pihak, kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan suasana kebatinan yang muncul di masyarakat, ada tokoh agama, ada guru-guru bangsa, ada seniman ada budayawan, ada teman-teman jurnalis, ada para pemred, aktivis mahasiswa dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu," ucapnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, drama dan tanda kebatinan para aktivis tersebut menunjukkan bahwa demokrasi saat ini sedang tidak biak-baik saja.

"Tapi kami tenang, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di republik ini," tuturnya.

Baca juga: Klaim Tak Akan Curang pada Pilpres 2024, Ganjar: Mana Kekuatan Kami?

Pada akhir pidatonya, Ganjar berpesan pada seluruh pendukungnya dan para penyelenggara Pemilu untuk mengawal bersama proses demokrasi.

"Diam itu bukanlah pilihan dan bicara, ungkapkan dan laporkan praktik tidak baik yang akan mencederai praktik-praktik demokrasi," katanya.

Dia juga berterimakasih kepada paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, juga pada paslon nomor urut 2 yang berkomitmen menjaga Pemilu yang adil.

"Kami sangat senang, mari kita tunjukan integritas dan kejujuran itu sampai dengan pikiran, batin dan perkataan kita," ucapnya kepada paslon 1 dan 2.

"Bapak ibu, sekali lagi saya ulang, karena konstestasi ini bagi kami bukan persoalan Ganjar-Mahfud, bukan soal kekuasaan. Ini adalah persoalan masa depan Indonesia yang kita harus jaga bersama. Dan kami siap untuk itu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com