Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawai Lewat Rumah Megawati, Anies Klaim Tak Maksud Apa-apa

Kompas.com - 19/10/2023, 11:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengeklaim tak punya motif khusus di balik keputusan untuk pawai melintasi kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar.

Pawai itu berlangsung saat Anies bersama pasangannya, Muhaimin Iskandar, dan para pendukungnya hendak mendaftarkan diri sebagai capres dan cawapres ke kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

"Kan (pawai) dari kantor Nasdem, terus lewatnya mana kalau enggak lewat sana (Teuku Umar)?" ujar Anies kepada wartawan setelah resmi mendaftar ke KPU RI, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Cerita Emak-emak yang Rela Datang dari Garut demi Dukung Anies-Cak Imin, Tetap Semangat meski Terlambat

Pantauan Kompas.com, Anies dan Muhaimin yang menaiki mobil Land Rover berwarna putih itu melintas sekitar pukul 08.46 di Jalan Teuku Umar, termasuk di depan rumah Megawati.

Keduanya tampak mengumbar senyum dan melambaikan tangan.

Anies dan Muhaimin juga melambaikan tangan begitu melihat para awak media yang sedang meliput kondisi rumah Megawati menjelang pendaftaran capres-cawapres PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Keduanya pun tersenyum kepada para penjaga rumah Megawati di depan pintu gerbang.

Anies dan Muhaimin melintas dan diiringi rombongan pendukungnya yang terdiri dari simpatisan Partai Nasdem, PKS, dan PKB.

Tampak pula Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan petinggi PKB yang ikut mengantar Anies dan Muhaimin.

Baca juga: Elite Partai Politik Pendukung Ganjar-Mahfud Berdatangan ke Rumah Megawati

Ahmad Syaikhu tampak merespons panggilan wartawan yang berada di depan rumah Megawati.

Namun, Surya Paloh tampak menatap ke depan selama melintasi depan rumah Megawati.

Surya Paloh tidak terlihat menoleh ke arah rumah Megawati.

"Terima kasih rekan-rekan PDI-P. Mohon maaf masyarakat jika menggangu lalu lintas", kata salah satu orang dalam rombongan Anies-Muhaimin.

Setelah mendaftar, Anies-Muhaimin dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang difasilitasi KPU RI pada Sabtu (21/10/2023) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Sejalan dengan itu, KPU RI akan melakukan pemeriksaan/verifikasi terkait dokumen persyaratan pendaftaran yang diserahkan pada hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Bakal Beri Kebebasan Prabowo Tentukan Jumlah Kementerian, PPP: Bisa Saja Jumlahnya Justru Berkurang

Revisi UU Bakal Beri Kebebasan Prabowo Tentukan Jumlah Kementerian, PPP: Bisa Saja Jumlahnya Justru Berkurang

Nasional
Rapat Paripurna DPR: Anggota Dewan Diminta Beri Atensi Khusus pada Pilkada 2024

Rapat Paripurna DPR: Anggota Dewan Diminta Beri Atensi Khusus pada Pilkada 2024

Nasional
Khofifah Harap Golkar, PAN dan Gerindra Setujui Emil Dardak Jadi Cawagubnya

Khofifah Harap Golkar, PAN dan Gerindra Setujui Emil Dardak Jadi Cawagubnya

Nasional
Diperiksa Dewas KPK 6 Jam, Nurul Ghufron Akui Telepon Pihak Kementan Terkait Mutasi Pegawai

Diperiksa Dewas KPK 6 Jam, Nurul Ghufron Akui Telepon Pihak Kementan Terkait Mutasi Pegawai

Nasional
Seorang Pria Diamankan Paspampres Saat Tiba-tiba Hampiri Jokowi di Konawe

Seorang Pria Diamankan Paspampres Saat Tiba-tiba Hampiri Jokowi di Konawe

Nasional
Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan 'Sesuai Kebutuhan Presiden'

Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan "Sesuai Kebutuhan Presiden"

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Nasional
Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Nasional
Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Nasional
Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Nasional
Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Nasional
Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com