Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Ungkap Jokowi-Megawati di Permukaan Terlihat Kompak, tetapi Sebenarnya Berseberangan

Kompas.com - 19/10/2023, 07:32 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq menyindir rezim Presiden Joko Widodo yang dianggap rakus kekuasaan.

Dalam pidatonya ketika menghadiri acara peluncuran Jurkam Amin di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Maman menyindir bahwa ada pihak yang terus membangun tembok tinggi tatkala angin bertiup.

Ia mengapresiasi aktivis Jumhur Hidayat yang sudah beberapa tahun belakangan mengambil sikap oposisi atas kekuasaan Jokowi.

Baca juga: Prabowo Berisiko Dicap Langgengkan Dinasti Keluarga Jokowi jika Pilih Gibran Jadi Cawapres

Sementara itu, pada Pilpres 2019, Maman masih bekerja untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Problemnya adalah yang membangun tembok hari ini makin tinggi. Saya dengan Pak Jumhur dulu bareng sama-sama mendukung Jokowi, kita ngobrol, punya kantor sendiri di Menteng, tiba-tiba Pak Jumhur duluan sadar daripada saya," kata Maman, Rabu (18/10/2023).

"Baru kelihatan bahwa status quo. Bahwa ada orang-orang yang mengambil keuntungan, bahwa pengelolaan sumber daya alam, bahwa ada orang yang mengakali anggaran termasuk undang-undang, itu sudah berkumpul di sana semuanya," ujar dia.

Baca juga: PDI-P Dinilai Mulai Pisahkan Ganjar dari Bayang-bayang Jokowi

Maman mengatakan, gejala itulah yang membuat mereka merasa perlu menumbuhkan kesadaran perlunya muncul calon presiden dan wakil presiden alternatif.

Ia mengutip ayat Al Quran yang pada intinya menyampaikan bahwa kekuasaan harus berputar, tidak boleh dipegang oleh orang-orang yang itu-itu saja.

"Ada dua kubu yang hari ini bertengkar, berseteru, antara Jokowi dan Megawati, kalau ini dibiarkan terus-menerus seolah-olah negara ini akan dikuasai," kata Maman.

Baca juga: PDI-P Beri Tahu Pengumuman Cawapres Ganjar ke Jokowi Lewat Seskab

Ia menjelaskan bagaimana Jokowi dan Megawati yang dari permukaan kelihatan satu partai politik, tetapi justru kini berada pada posisi berseberangan.

"Saya masih ingat di Solo, ada Presiden, ada Mbak Puan, ada Prabowo, ada Airlangga, ada Zulhas, lalu tiba-tiba Mbak Puan bilang, partai berdarah-darah yang menjadi menteri malah ketua relawan," kata Maman soal terpilihnya Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo belum lama ini.


Maman mengeklaim, politik transaksional seperti itu tidak akan terjadi jika bakal capres-cawapres yang mereka usung, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, terpilih.

"Kalaupun nanti ada yang jadi menteri atau apa pun, saya sudah ngobrol dengan Mas Anies dan Muhaimin. Pilihan kita adalah siapa yang bisa membawa yang terbaik bagi bangsa ini, itu yang berhak untuk tampil," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com