JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil penyelidikan tim asistensi Bareskrim mengungkapkan bahwa tidak ada orang yang keluar-masuk kamar tempat tewasnya ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya, yakni Brigadir Setyo Herlambang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut hal ini terungkap berdasarkan pantauan dari rekaman CCTV yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Informasi yang disampaikan oleh penyidik hasil penyelidikan dan juga analisa CCTV sebelum kejadian sampai terjadinya peristiwa tersebut tidak ada orang lain yang masuk ke dalam kamar tersebut," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Ajudan Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas, Kapolri Pastikan Polri Transparan
Menurut Ramadhan, CCTV yang diperiksa yakni terletak di depan pintu masuk menuju kamar dan di bagian samping yang menghadap jendela.
Diketahui, Brigadir Setyo ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, yang ada di rumah dinas Kapolda Kaltara pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita. Di sebelahnya ditemukan senjata api milik korban.
Selain itu, tim asistensi Bareskrim juga melakukan tes sidik jari dan DNA.
Ramadhan menyebut hal ini sedang didalami serta hasilnya membutuhkan waktu 10-14 hari ke depan.
Baca juga: Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara Minta Supaya Kasus Kematiannya Ditangani secara Transparan
"DNA itu diambil di bagian magasin, kemudian senpi yang ada di TKP di mana sedang dalam proses, hasil DNA tersebut untuk menguatkan dengan sidik jari yang ada di TKP nanti," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, dugaan sementara tewasnya Brigadir Setyo karena kelalaian saat membersihkan senjata api jenis HS-9.
Namun, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah meminta jajarannya mengusut kematian Brigadir Setyo Herlambang dengan mengunakan scientific crime investigation (SCI) atau investigasi kejahatan berbasis ilmiah.
Kapolri menilai, kesimpulan yang diperoleh dari investigasi ilmiah ini dapat menjelaskan secara lebih kongkret perihal penyebab kematian ajudan Kapolda Kaltara itu.
Baca juga: Polri Buka Peluang Periksa Kapolda Kaltara Terkait Pengusutan Kematian Ajudannya
“Manfaatkan SCI yang kita miliki, sehingga kemudian hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah,” kata Kapolri saat ditemui di silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023).
Oleh karena itu, Polri menurunkan tim asistensi dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri dan Bareskrim Polri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.