Setelah itu, Mahfud mengikuti seleksi sebagai hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) dan lolos. Dia kemudian terpilih menjabat sebagai Ketua MK pada 2008 sampai 2013.
Mahfud juga pernah menjabat sebagai Anggota Tim Konsultan Ahli Pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum-HAM Republik Indonesia.
Selain berkiprah di tiga institusi pemerintahan, Mahfud juga masih aktif mengajar pada program S-2 dan S-3, serta melakukan bimbingan penulisan tesis dan disertasi di sejumlah universitas ternama di Tanah Air.
Baca juga: Soal Mahfud Disebut Kandidat Cawapres Terkuat, Ganjar: Belum, Semua Nama Masih Digodok
Menurut Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi, kans Mahfud MD mendampingi Ganjar Pranowo sebagai cawapres cukup besar.
Ari mengatakan, Mahfud mempunyai pengalaman malang melintang di pemerintahan dan akademik yang lebih banyak ketimbang sosok lain yang masuk bursa.
"Nilai lebih Prof Mahfud terletak pada sisi integritasnya yang teruji dan sangat bagus. Komitmennya terhadap penegakkan hukum dan menjaga marwah demokrasi patut diacungi jempol," kata Ari saat dihubungi pada Minggu (24/9/2023).
Kiprah Mahfud dalam pemerintahan bisa dilihat dari jejak jabatan yang dipercayakan kepadanya dari masa kepemimpinan mendiang Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sampai Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Akui Mahfud Kandidat Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P: Sekarang Tinggal Pencermatan
Selain itu, lanjut Ari, Mahfud juga mempunyai hubungan yang harmonis dengan PDI-P.
Bahkan, relasi Mahfud dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tergolong baik sehingga diyakini memudahkannya menyatu jika dipilih sebagai bakal cawapres Ganjar.
"Mahfud kompeten dalam bekerja sama dengan Presiden Jokowi yamg berlatar belakang nasionalis dan PDI-P. Tentu relasi positif ini juga akan menyatu dengan profiling kepemimpinan Ganjar," ucap Ari.
Ari juga menilai elektabilitas Mahfud tergolong bagus sebagai kandidat cawapres, walau berada di bawah nama-nama seperti Erick Thohir ataupun Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.