Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Indonesia Perlu Kekuatan TNI AL Modern, dengan Daya Pukul Kuat

Kompas.com - 11/09/2023, 23:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebutkan, Indonesia perlu kekuatan TNI Angkatan Laut (AL) yang modern.

Hal itu disampaikan Yudo saat memberikan sambutan pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-78 TNI AL di Markas Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/9/2023).

Yudo menyebutkan, TNI AL berkomitmen meningkatkan kemampuan guna menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks, dalam rangka turut serta mewujudkan visi Indonesia Emas.

“Komitmen tersebut tentunya perlu didukung kekuatan TNI AL yang modern, dengan daya pukul yang kuat, daya manuver yang andal, dan daya gentar yang tinggi,” kata Yudo, dikutip dari Youtube TNI AL, Senin petang.

Baca juga: HUT ke-78 TNI AL, KSAL Ingin Kemampuan Prajurit dan Alutsista Meningkat

Yudo juga mengungkapkan, TNI AL harus memiliki jangkauan operasional dan kemampuan proyeksi kekuatan di seluruh perairan yurisdiksi Indonesia.

“TNI AL harus selalu siap menjadi garda terdepan dalam menghadapi beragam krisis yang mengancam kepentingan dan keselamatan bangsa,” tutur Panglima TNI.

Dalam sambutannya itu, Yudo menyebut munculnya aliansi militer baru hingga dampak perang Rusia dengan Ukraina semakin mengkhawatirkan.

Awalnya, Yudo menyinggung bahwa Indonesia tengah dihadapkan dengan situasi krisis keamanan di kawasan regional.

Baca juga: Oknum TNI Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ Belum Jadi Tersangka

Situasi tersebut kian dinamis dengan fenomena kemunculan aliansi militer baru yang dibarengi dengan perlombaan teknologi persenjataan.

"Di sisi lain kita juga dihadapkan dengan situasi krisis keamanan di kawasan regional," kata Yudo.

"Fenomena munculnya aliansi militer baru yang diiringi dengan perlombaan teknologi persenjataan serta dampak perang Rusia-Ukraina yang semakin mengkhawatirkan," ucap mantan Kepala Staf TNI AL (KSAL) itu.

Yudo menilai, perkembangan lingkungan strategis tersebut tidak hanya berdampak pada stabilitas politik dan keamanan global. Namun, turut memengaruhi stabilitas perekonomian dunia saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com