JAKARTA, KOMPAS.com - Perseteruan antara keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terus berlanjut hingga saat ini.
Kedua belah pihak sama-sama mengeklaim dikudeta dalam kepengurusan PKB.
Putri Gus Dur, Yenny Wahid, bahkan terang-terangan menyatakan bahwa pihaknya sulit mendukung Cak Imin yang menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.
Baca juga: Cak Imin Bantah Kabar Akan Bertemu dengan Yenny Wahid
Yenny Wahid kini condong mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres. Dia menyebut Menteri Pertahanan tersebut sebagai top list capres yang akan didukung.
Berdasarkan pengakuan Yenny, istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, juga mendoakan serta memberikan restu kepada Prabowo sebagai capres.
PKB saat ini terlihat berupaya mengakhiri perseteruan kedua pihak. Cak Imin disebut berencana bersilaturahmi dengan Yenny Wahid dan berziarah ke makam Gus Dur.
Cak Imin sendiri merasa dikudeta oleh Yenny dan Ali Masykur dari kepengurusan PKB pada 2008.
"Tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan," ucap Muhaimin.
"Yang benar adalah bahwa justru saya dikudeta orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya. Bahkan saya dengan ikhlas berhenti dari ketum, saya nonaktif," imbuh dia.
Muhaimin mengaku menerima dipecat oleh Gus Dur dari PKB saat itu.
Akan tetapi, ketika menuju pendaftaran Pemilu 2009, PKB terancam tidak lolos karena pergantian posisi ketua umum dianggap tidak sah.
"Karena harus daftar ke KPU, maka yang sah di KPU adalah tanda tangan saya sebagai ketum dan Yenny sebagai sekjen. Maka dititiktemukan supaya disuruh daftar, itu tidak mau tidak bisa terjadi," sambung dia.
Baca juga: Blak-blakan Yenny Wahid Tutup Pintu Dukungan untuk Anies-Cak Imin
Cak Imin kemudian membuat jalan pintas agar PKB bisa ikut Pemilu, yakni dengan menggugat pengangkatan Yenny Wahid sebagai sekjen yang dinilai tak sah.
"Karena Yenny diangkat bukan muktamar, Yenny diangkat sebagai sekjen di tengah jalan. Penggantian itulah berkonsekuensi agak ribet segala macam, jadi ini cerita keluarga," ucap dia.
Namun, dengan cara itu, kata Cak Imin, PKB akhirnya bisa ikut Pemilu dan ia tetap menjabat sebagai ketua umum PKB.