Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangladesh Terdesak, Minta Komunitas Internasional Cari Solusi Jangka Panjang soal Pengungsi Myanmar

Kompas.com - 07/09/2023, 14:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin meminta komunitas internasional untuk mencari solusi jangka panjang atas pengungsi Myanmar yang terpaksa tinggal di Bangladesh.

Sebab, sejak krisis terjadi sejak beberapa tahun lalu, belum ada solusi jangka panjang. Ia mengaku bahwa negaranya saat ini terdesak karena memiliki keterbatasan kapabilitas untuk menampung para pengungsi tersebut.

Baca juga: Jokowi Harap Perdagangan Indonesia-Bangladesh Meningkat

Hal ini diungkapkan Mohammed Shahabuddin di depan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Kepulauan Cook, Mark Brown, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-18 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

"Ketika Bangladesh terdesak hingga batasnya, maka merupakan tanggung jawab kolektif komunitas internasional untuk menemukan solusi jangka panjang terhadap krisis ini di negara asal mereka, Myanmar," kata dia dalam pertemuan itu.

Diketahui, Bangladesh saat ini menjadi pemukiman pengungsi terbesar di dunia.

Tercatat, ada lebih dari 1 juta pengungsi Rohingnya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian, di sebelah tenggara negara itu. Sayangnya hingga saat ini, belum ada solusi jangka panjang yang berarti.

"Melindungi 1,2 juta orang yang terpaksa mengungsi dari Myanmar. Atas dasar kemanusiaan, bahkan di tahun ketujuh krisis ini, hal itu belum memberikan solusi," ucap dia.

Baca juga: Bicara Myanmar, Kamala Harris: AS Akan Terus Tekan Rezim untuk Akhiri Kekerasan

Menurutnya, penundaan lebih lanjut untuk membahas repatriasi sukarela dan berkelanjutan yang aman, serta kurangnya dukungan kemanusiaan, menyebabkan seluruh wilayah berada dalam risiko.

Oleh karena itu, ia meminta dukungan komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera.

"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan terhadap masalah yang sangat mendesak ini," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com