JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin meminta komunitas internasional untuk mencari solusi jangka panjang atas pengungsi Myanmar yang terpaksa tinggal di Bangladesh.
Sebab, sejak krisis terjadi sejak beberapa tahun lalu, belum ada solusi jangka panjang. Ia mengaku bahwa negaranya saat ini terdesak karena memiliki keterbatasan kapabilitas untuk menampung para pengungsi tersebut.
Baca juga: Jokowi Harap Perdagangan Indonesia-Bangladesh Meningkat
Hal ini diungkapkan Mohammed Shahabuddin di depan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Kepulauan Cook, Mark Brown, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-18 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
"Ketika Bangladesh terdesak hingga batasnya, maka merupakan tanggung jawab kolektif komunitas internasional untuk menemukan solusi jangka panjang terhadap krisis ini di negara asal mereka, Myanmar," kata dia dalam pertemuan itu.
Diketahui, Bangladesh saat ini menjadi pemukiman pengungsi terbesar di dunia.
Tercatat, ada lebih dari 1 juta pengungsi Rohingnya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian, di sebelah tenggara negara itu. Sayangnya hingga saat ini, belum ada solusi jangka panjang yang berarti.
"Melindungi 1,2 juta orang yang terpaksa mengungsi dari Myanmar. Atas dasar kemanusiaan, bahkan di tahun ketujuh krisis ini, hal itu belum memberikan solusi," ucap dia.
Baca juga: Bicara Myanmar, Kamala Harris: AS Akan Terus Tekan Rezim untuk Akhiri Kekerasan
Menurutnya, penundaan lebih lanjut untuk membahas repatriasi sukarela dan berkelanjutan yang aman, serta kurangnya dukungan kemanusiaan, menyebabkan seluruh wilayah berada dalam risiko.
Oleh karena itu, ia meminta dukungan komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera.
"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan terhadap masalah yang sangat mendesak ini," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.